GOPOS.ID, POPAYATO BARAT – Aktivitas pertambangan di Desa Molosipat Utara, Kecamatan Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, berdampak pada lahan pertanian setempat. Para petani terancam gagal panen diduga diakibatkan oleh limbah dari tambang rakyat itu.
Ishak warga Desa Persatuan, Kecamatan Popayato Barat mengeluhkan adanya limbah tambang yang sudah mencemari area persawahan miliknya.
“Sawah saya sudah tercemar. Tanaman padi yang ada di desa kami rusak, pertumbuhannya tidak maksimal,” ujar Ishak, Minggu (20/8/2023).
Menurutnya, sebelumnya area persawahan di desa mereka tidak memiliki keluhan apapun. Namun setelah adanya aktivitas pertambangan, berbagai masalah mulai timbul. Tak hanya areal persawahan, masyarakat yang memanfaatkan air untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci pakaian, ikut terdampak.
“Ada masyarakat yang pakai airnya, walaupun sudah (berwarna) kekuningan,” tambah Ishak.
Bukan hanya dia yang merasa dirugikan akibat aktivitas tambang tersebut. Namun, katanya, rata-rata petani yang ada di desa tersebut mengalami hal yang sama. Bahkan, masalah tersebut dilaporkan kepada pihak yang berwajib untuk menindaklanjuti keluhan yang dialami para petani.
“Ini sudah pernah dirapatkan bersama pemerintah kecamatan dengan petani, tetapi tidak dihadiri pihak kepolisian. Tapi, dalam rapat tidak ada solusi dari pengusaha aktivitas tambang, karena pemilik alat tidak mau menemui para petani,” ungkap Ishak.
Olehnya berharap para pengelola tambang segera mengambil langkah konkret untuk menangani persoalan tersebut karena dikhawatirkan petani akan sawah akan terancam gagal panen selamanya.
“Sejak ada aktivitas tambang di Molosipat Utara, lahan persawahan yang sudah ditanami padi, tidak bisa disemprot dan diberikan pupuk. Padahal saat ini sudah waktunya pemberian perlakuan itu,” tutupnya.(Yusuf/Gopos)