GOPOS.ID, POPAYATO BARAT – Tambang Ilegal di Desa Molosipat Utara, Kecamatan Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato kembali beraktivitas. Padahal aktivitas pertambangan tersebut sempat dihentikan Polsek Popayato Barat.
Aktivitas pertambangan itu bukan hanya dilakukan secara manual, tetapi sudah menggunakan alat berat jenis Excavator. Akibat aktivitas tersebut, berdampak kerusakan lingkungan terutama petani persawahan.
Berdasarkan informasi diperoleh Gopos.id di lapangan, sudah ada sekitar 12 Excavator sedang beroperasi di areal pertambangan ilegal di Desa Molosipat Utara, Kecamatan Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, Minggu (20/08/2023).
Alat berat yang masuk di wilayah pertambangan ilegal dari berbagai daerah, sehingga ini yang harus menjadi perhatian serius dari Aparat Penegak Hukum (APH) di Provinsi Gorontalo. Karena lokasi pertambangan yang berada di Desa Molosipat Utara, sudah merusak lingkungan.
Lebih parahnya lagi aktivitas pertambangan itu memindahkan aliran sungai, serta membuat kubangan yang menghawatirkan masyarakat sekitar. Para pelaku usaha excavator tidak menghawatirkan nasib masyarakat, justru mereka tetap melakukan aktivitas tidak memperdulikan itu.
Kapolsek Popayato Barat, IPDA Zulkiflis Monoarfa, mengatakan pihak Polsek sudah turun ke lokasi dan sudah mengambil tindakan, tetapi setelah tiga hari beristirahat mereka beraktivitas kembali.
“Saya sudah ketemu dengan masyarakat di sana, dan berbincang-bincang dengan tokoh masyarakat, serta para penambang. Mereka justru meminta untuk tidak menghentikan pertambangan, dengan alasan sebagai mata pencaharian utama masyarakat lokal,” ujar Zulkiflis, Minggu (20/08/2023).
Dirinya mengungkapkan, rata-rata penambang yang berasal dari popayato barat dan penambang dari luar, sehingga mereka meminta untuk tidak dihentikan aktivitas pertambangan, dengan mencarikan solusi tidak mencemarkan lingkungan.
“Ketika saya mau menertibkan pertambangan itu, ternyata penambang lokal tidak keberatan dengan alat berat beraktivitas. Bahkan, ada sekitar 85% penambang berasal dari dua desa, Molosipat dan Molosipat Utara,” ungkap Zulkiflis
Bahkan pihak Polsek sudah turun ke lokasi mengambil langkah-langka untuk tidak beraktivitas lagi, tetapi masyarakat memohon agar tidak menghentikan aktivitas pertambangan.
“Solusi dari pada pemodal usaha untuk masyarakat yang terdampak untuk membuat filtrasi, supaya air yang mengalir ke hilir tidak keruh lagi,” tutup Zulkiflis (Yusuf/Gopos)