GOPOS.ID, GORONTALO – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo, peringati Hari Dharma Karyadhika (HDKD), dengan menggelar pameran dan bazar hasil karya warga binaan (wabin) tahun 2021. Berlangsung di lapangan tenis kanwil Kemenkumham Gorontalo, Jum’at (29/10/2021).
Kepala kantor wilayah, Hantor Situmorang mengatakan saat ini pihaknya terus berupaya, dan melakukan inovasi untuk meningkatkan kreativitas setiap wabin, yang tengah menjalani masa tahan di lembaga pemasyarakatan (lapas) di Gorontalo.
Pada kegiatan tersebut, semua lapas memamerkan beberapa karya berupa kerajinan tangan, kuliner, hingga obat herbal. Dirinya berharap dengan adanya pelatihan itu bisa memberikan citra positif, sekaligus mematahkan stigma negatif para wabin ketika kembali ke masyarakat.
“Ini merupakan serangkaian kegiatan peringatan Hari Dharma Karyadhika, Kemenkumham. Ada perlombaan, bazar, pameran kerajinan tangan warga binaan, jalan sehat dan pembagian door prize,” kata kakanwil pada sambutannya.
Lanjut, door prize yang disediakan sebanyak 225 mulai dari barang elektronik hingga peralatan dapur, yang merupakan sumbangsih dari lapas kelas II Gorontalo, lapas kelas IIA Gorontalo, lapas kelas II B Boalemo, lapas kelas II B Pohuwato, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) kelas II Gorontalo, lapas perempuan kelas III Gorontalo, Kantor Imigrasi kelas I, dan juga kanwil Kemenkumham. Selanjutnya dirinya juga mendorong dan mendukung karya-karya wabin untuk dipasarkan secara luas.
“Produk-produk kerajinan narapidana dari lembaga pemasyarakatan perempuan itu sudah masuk ke pasar. Mereka menghasilkan beberapa makanan yang berhasil dijual keluar. Bukan hanya lapas perempuan, tapi seluruh lapas,” tambahnya.
Berbeda dengan lapas lainya, yang memasarkan kerajinan tangan berupa anyaman, olahan keripik pisang, dan sablon kaos, lapas Pohuwato tampil beda dengan membawa produk unggulan berupa pemanfaatan buah kelapa.
Kalapas Pohuwato, Irman jaya melalui kaise binapingiatja, Abdul Razak Suleman mengatakan telah mencanangkan program unggulan industri coco fiber, dan coco peat. Selain itu ada juga industri kerajinan tangan berupa Virgin Coconut Oil (VCO), peternakan ayam dan itik, hingga perkebunan juga terus digeluti oleh warga binaan. Dengan menggandeng IKM Iradap Paguat Pohuwato.
“Kami punya VCO yang mengandung banyak khasiat untuk kesehatan kulit dan tubuh. VCO ini produk baru, dan diproduksi oleh warga binaan. Selain itu ada juga lukisan dengan, tempat tisu, dengan pemanfaatan serabut kelapa,” kata Razak saat ditemui gopos.id
Produk-produk tersebut baru dipasarkan di sekitar kawasan lapas Pohuwato. VCO yang dibuat menggunakan perasaan kelapa murni tersebut, dibandrol RP. 50 ribu per botol. Hasil dari penjualan diberikan kepada masing-masing warga binaan. Dirinya juga berharap kedepannya produk-produk tersebut bisa dipasarkan secara luas.
“Hasil dari penjualan diberikan kepada mereka yang bekerja. Sebagai pemasukan, mereka juga punya keluarga. Meskipun mereka sedang menjalani masa tahanan, tetapi masih bisa menghasilkan uang,” pungkasnya. (Sari/gopos)