GOPOS.ID, MARISA – Hari Asyura yang bertepatan 10 Muharram menjadi salah satu bulan paling istimewa bagi umat Islam di dunia, termasuk Pohuwato, Gorontalo. Di Gorontalo sendiri terdapat tradisi unik yang dirayakan menyambut hari Asyura. Pada bulan ini masyarakat Desa Marisa Utara, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, merayakan hari Asyura dengan menggelar festival apangi.
Festival Apangi kali ini menyajikan makanan khas berupa kue apangi dengan variative warna. Dari sisi filosofi, masyarakat menganggap warna putih pada kue apangi melambangkan kesucian, warna merah melambangkan keberanian dan pengorbanan, sedangkan warna hijau merupakan kesukaan nabi Muhammad Saw.
Kue apangi dipilih sebagai kuliner khas hari Asyu’ra memiliki rasa yang legit, serta bahan persediaan mudah diperoleh. Kue apangi atau di kenal masyarakat Apang colo, akan dihidangkan setiap tahun menyambut 10 Muharam.
Festival apangi di Pohuwato disambut antusias oleh warga Pohuwato, lebih khusus warga Desa Marisa Utara, Kecamatan Marisa. Apalagi kue apangi saat ini sebanyak 5000 yang disuguhkan melalui festival.
Kepala Desa Marisa Utara, Ilham Langgango, mengungkapkan festival apangi lahir atas gagasan dari beberapa pihak, diantaranya tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, hingga organisasi Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPMRI) Kabupaten Pohuwato.
“Ini merupakan hasil kesepakatan untuk mempertahankan kue tradisional. Memang banyak kue tradisional, tetapi kue apangi memiliki filosofi tersendiri,” ungkap Ilham, Kamis (27/07/2023).
Ia mengaku sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat maupun pihak terkait, untuk mensukseskan kegiatan Festival 5.000 apangi di Desa Marisa Utara, Kecamatan Marisa, Pohuwato.
“Alhamdulillah festival apangi berjalan dengan sukses, karena saya sudah sampaikan ke masyarakat berat sama dipikul, ringan sama dijinjing artinya apapun yang kami lakukan kalau kita memegang teguh kebersamaan, tentu hal itu dapat kita laksanakan,” tutup Ilham.(Yusuf/gopos)