GOPOS.ID, GORONTALO – Fenomena gerhana matahari hibrid berlangsung di wilayah Indonesia. Fenomena langka ini bisa diamati secara total di beberapa wilayah antara lain Maluku, Papua dan Papua Barat.
Gorontalo sendiri berlangsung gerhana matahari hibrid sebagian. Penampakan gerhana di wilayah Gorontalo memiliki pemandangan sebagai berikut:
Awal gerhana matahari: Pukul 11.16 wita
Puncak gerhana matahari sebagian: Pukul 12.29 WITA
Proses menuju akhir gerhana matahari: 13.23 WITA
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Gorontalo, Gandamana Matondang S.T, mengatakan, secara umum wilayah Gorontalo mengalami gerhana matahari dimulai pukul 10.58 WITA. Puncak gerhana terjadi pukul 12.29 WITA dan gerhana akan berakhir pada pukul 14.03 WITA.
“Durasi gerhana akan dapat teramati di Gorontalo selama rata-rata 3 jam 2 menit,” ujar Gandamana kepada gopos.id, Selasa (18/4/2023).
Menurut Gandamana, Gerhana Matahari Hibrid terjadi ketika matahari, bulan dan bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.
“Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan Penumbra Antumbra Bulan Matahari Bumi Penumbra Umbra Bulan Matahari Bumi di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi bulan,” ujarnya. (muhajir/gopos)