GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, pemerintah melakukan pembatasan terhadap pelaksanaan kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam jumlah yang banyak. Termasuk pada perayaan-perayaan keagamaan dan perayaan tradisional. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Kota Gorontalo pada tahun ini mengizinkan pelaksanaan perayaan tumbilotohe dengan ketentuan menerapkan protokol kesehatan (Protkes) yang ketat.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengungkapkan tradisi malam pasang lampu, atau tumbilotohe sudah dua kali tidak dilaksanakan, hal itu dikarenakan terjadi peningkaran pasien yang terkonfirmasi Covid-19 di kota Gorontalo. Berbeda dengan tahun sebelumnya, angka Covid-19 di kota Gorontalo melandai, sehingga masyakarat bisa melakukan pasang lampu.
“Seiring dengan adanya pelanggaran kegiatan masyarakat, perayaan tumbilotohe kita juga berikan kelonggaran tetapi ini dilaksanakan bukan dalam bentuk hura-hura, banyaknya kerumunan dikendalikan. Itu tumbilotohe silahkan, kan cuman pasang lampu di rumah masing-masing,” kata Wali Kota Gorontalo dua periode itu kepada awak media, Senin (25/4/2022).
Politisi Partai Golkar itu melanjutkan, pemerintah Kota mengizinkan pelaksanaan tumbilotohe, namun dengan ketentuan harus memperhatikan protokol kesehatan, menjaga jarak, tidak menimbulkan kerumunan, juga kemacetan di jalan-jalan.
“Jangan membuat suatu pertunjukan yang mengakibatkan adanya kerumunan mybassal, sehingga itu menjadi tempat perkumpulan untuk Mereka menonton. Tapi kalau pasang lampu silakan di rumah-rumah, di kantor, di hotel-hotel di jalan-jalan silahkan. Tapi perayaan perayaan yang mengumpulkan kerumunan orang banyak itu kita batasi,” pungkasnya. (Sari/gopos)