GOPOS.ID, GORONTALO – Setiap musim penghujan, Pemerintah Kota Gorontalo disibukkan dengan berbagai keluhan genangan dimana-mana. Drainase yang tidak tertata bagus, tersumbat, hingga sedimentasi yang terus bertambah membuat Kota Gorontalo selalu tergenang. Hujan sedikit, langsung tergenang. Yang merugi adalah pengguna jalan, para pemilik toko hingga warga yang rumahnya digenangi pasca hujan.
“Sejauh ini kita tidak melihat upaya Pemkot dalam mengatasi masalah yang katanya hanya genangan yang tingginya sampai di betis orang dewasa. Ketika hujan baru ramai-ramai bergerak, ketika tidak hujan tidak ada upaya yang dilakukan. Mengurangi sedimentasi di beberapa drainase, tapi hasil sedimentasinya tidak diangkut. Sehingga ketika hujan, sedimentasinya jatuh lagi ke drainase tersebut,” ucap Ramlan Ahmad salah satu mahasiswa di Provinsi Gorontalo.
Ia merasa resah, pasalnya kos-kosannya yang berada di jalan Dewi Sartika sering kali terendam air ketika hujan turun. Apalagi hujan dalam intensitas tinggi.
“Apa yang terjadi sekarang baru sedikit saja. Nanti lihat di periode hujan yang intensitasnya tinggi. Kemungikan akan lebih parah dari ini. Sementara Pemkot hampir tak ada solusi. Solusinya sama seperti biasanya. Setelah itu, genangan tetap dimana-mana. Ingat ini baru hujan sesaat. Bagaimana kalau hujannya berhari-hari,” paparnya.
Sementara itu, dalam rilis yang diterima gopos.id dimana tahun ini Pemkot melalui Dinas PUPR akan berfokus pada penataan sistem drainase. Dimana Dinas PUPR meminta anggaran yang cukup besar yakni Rp12 miliar pada pembiyaan dana APBN. Adapun sistem penataan drainase yang diusulkan berada di Jalan Sudirman dan Jalan Dewi Sartika. Kemudian di Jalan Tirtonadi dan sebagian Jalan Andalas.
Baca juga:Â Drainase Tersumbat, Kelurahan Limba B Tergenang
“Usulan ini terus kami perjuangkan, guna mengatasi persoalan genangan di Kota Gorontalo. Selain itu, sistem drainase yang akan ditangani oleh Pemerintah Kota Gorontalo melalui dana APBD. Yakni yang berada di Jalan Nani Wartabone atau jalan eks Panjaitan. Kita sudah siapkan Rp 15 miliar di 2020,” ucap Pelaksana tugas (Plt) Kadis PUPR Kota Gorontalo, Meydi N. Silangen, Senin (16/12/2019).
Kemudian untuk solusi mengatasi persoalan drainase akan dilakukan beberapa upaya. Antara lain memperbesar dimensi saluran dan pemeliharan berkala saluran drainase. Kesadaran masyarakat juga sangat penting, untuk tidak membuang sampah sembarangan. Khususnya di saluran drainase.
“Karena kondisi topografi Kota Gorontalo yang cenderung rendah, maka air mengalir mengikuti gravitasi sampai ke hilir. Solusi terbaik adalah memperbesar dimensi saluran”, tutup Meidy.(andi/hms/gopos)