GOPOS.ID, MARISA – Angka stunting di Kabupaten Pohuwato terhitung masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Gorontalo. Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato bersama Universitas Negeri Gorontalo (UNG) berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting di Pohuwato.
Kepala Pusat Studi Perempuan dan Perlindungan Anak LP2M Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Lia Amalia, SKM, M,Kes, mengemukakan hasil riset Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Gorontalo, angka stunting di Pohuwato masih cukup tinggi. Oleh karena itu UNG dipercayakan BKKBN provinsi untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut.
“Kita melakukan di Pohuwato karena berdasarkan Status Survei Gizi Indonesia (SSGI), Kabupaten Pohuwato menempati posisi tertinggi dengan 4,6 persen stunting. Jika dibandingkan dengan Kota Gorontalo berhasil menurunkan angka stunting sebesar 11,3 persen,” ungkap Amalia, Kamis (21/07/2022)
Menyikapi permasalahan itu, kata Amalia, segera tim percepatan penurunan angka stunting, tujuannya agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, baik secara fisik maupun secara emosional.
“Stunting tidak sekadar anak yang terhambat pertumbuhannya. Apabila dia pendek namun cerdas maka anak itu bukan dikatakan stunting. Stunting dilihat dari perkembangan otaknya, kemampuan untuk berfikir sangat kurang produktif,”kata Amalia
UNG mendorong Kabupaten Pohuwato untuk bisa menurunkan angka stunting, dari segi aspek penanggulangan itu sendiri.
“Maka dengan SSGI ini kami langsung turun untuk mencari tahu permasalahan penurunan angka stunting,” papar Amalia.
Kepala Dinas Pemberdayaan , Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pohuwato, Hamkawaty Mbuinga, mengatakan Pemerintah Kabupaten Pohuwato sudah membentuk tim penanganan stunting sejak tahun lalu, bahkan sudah ditindaklanjuti dengan lomba ditingkat kecamatan, hingga desa.
“Memang dari hasil SSGI angka Stunting di Kabupaten Pohuwato pada tahun 2021 mencapai 4,6 persen, sehingga mendapat perhatian lebih dari BKKBN Provinsi Gorontalo,” ujar Hamkawaty
“Untuk penurunan stunting di kabupaten Pohuwato, sudah membentuk tim percepatan penurunan angka stunting, mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, sampai di tingkat Desa,” tutup Hamkawaty.(Yusuf/gopos)