GOPOS.ID, KWANDANG – Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) sedang memastikan penyebab terpaparnya pasien ibu dan bayi 6 hari asal Desa Hutokalo, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara. Langkah melalui tersebut dilakukan dengan menelusuri kontak (tracking contact) pasien.
Penelusuran dilakukan Pemkab Gorut melalui Gugus Tugas Covid-19. Penelusuran sementara mengungkapkan, pasien AE memiliki riwayat pernah kontak dengan seorang pendatang asal Manado. Hasil penelusuran tersebut masih akan didalami lagi karena pendatang tersebut sudah sebulan lalu berada di Sumalata.
Ketua Tim Kerja Pemkab Gorut, Muhtajim Boky, mengungkapkan Pemkab Gorut masih terus memastikan penyebab sampai pasien 99 dan pasien 107 (AE dan bayinya) tertular.
“Jadi pasien 99 yang terpapar dimana atau oleh siapa, masih dianalisa. Masih terbuka kemungkinan-kemungkinan lain, apakah di Kecamatan Sumalata Timur sudah ada transmisi lokal atau yang bersangkutan tertular pada saat dilakukan pelayanan di rumah sakit,” Muhtajim, saat dihubungi gopos.id.
“Informasi pasien kontak pernah dengan seorang pendatang dari Manado masih dipastikan lagi mengingat pendatang tersebut sudah 1 bulan yang lalu berada di Sumalata,” sambung Muhtajim.
Baca juga: Ibu dan Dua Bayi Usia 6 Hari di Gorontalo Positif Covid-19
Dia mengatakan, selain pasien ibu dan bayi (pasien 99 dan pasien 107), langkah serupa juga dilakukan Pemkab Gorut terhadap pasien 93, RU (12) warga Desa Pontolo Atas, Kecamatan Kwandang, dan Pasien 94, RD (30) warga Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang. Khusus untuk pasien 99 penelusuran dilakukan dilakukan hingga level kontak.
Menurut Muhtajim, Bupati Gorontalo Utara telah menginstruksikan kepada seluruh pihak untuk mengoptimalkan dan meminimalisir jumlah kontak yang semakin besar.
“Jadi jumlah kontak yang mulai besar ini yang sangat beresiko dengan pasien sudah terkonfirmasi positif. Itu akan dikarantina terpusat,” jelas Muhtajim.
Langkah lain yang turut dilakukan Pemkab Gorut adalah penelusuran di wilayah perbatasan. Termasuk pengetatan pintu masuk perbatasan Kabupaten Gorut dan Kabupaten Gorontalo di puncak Pontolo.
Baca juga: Masjid Sudah Bisa Dibuka untuk Salat Berjemaah
Muhtajim mengatakan, Bupati Gorut sudah menginstrusikan semua camat dan kepala desa (Kades) segera melaporkan ketika ada pendatang baru.
“Sekarang ini semua orang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif, akan dikarantina terpusat di eks Puskesmas Anggrek. Lokasinya di Desa Popalo, Kecamatan Aanggrek, Kabupaten Gorontalo Utara. Sebab kalau hanya di karantinya mandiri pengendaliannya tidak begitu efektif,” tandas pria yang pernah duduk di Deprov Gorontalo itu.(Isno/gopos)