GOPOS.ID, KAB. GORONTALO – Pabrik Nata De Coco yang beroperasi di Kecamatan Tibawa adalah milik pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo yang Saat ini menuai polemik karena PT. Tri Jaya tangguh menyatakan dikontrak oleh pihak PT Tri Jaya Tangguh sudah tidak ingin melakukan perpanjangan kontrak.
Sehingga dengan demikian keresahan 255 kariyawan akan kehilangan pekerjaaan pun timbul karena nasib mereka akan menjadi pengangguran. Karena itu, tak ingin melihat warga menjadi pengangguran Pemerintah Kabupaten Gorontalo saat ini tengah mencarikan solusi terbaik.
Untuk menjawab keresahan para kariyawan itu, Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo menemui ratusan karyawan pabrik tersebut. dirinya disana disambut hangat dan gembira para kariyawan, pasalnya dengan kedatangan menjadi angin segar bagi ratusan kariyawan itu. Nelson yang juga selaku Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Provinsi Gorontalo menegaskan, pabrik Nata de Coco adalah milik dan aset Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang dikerjasamakan dengan pihak perusahaan namun pihak mereka tidak memperpanjang lagi. ada dua hal yang akan diselamatkan. Pertama, para pekerja dan para pekerja ini sudah 20-an pindah di PT. Tri Jaya Tangguh yang ada di Tanggobu dan yang tidak pindah tentu hak – hak mereka harus dibayarkan.Â
Kedua, aset ini harus diselamatkan. Karena itu, keamanan sudah diminta dari Satpol PP Berjaga – jaga disini. Termasuk, Tegas Nelson, untuk mengoperasikan kembali pabrik ini melalui tiga cara. Pertama, melakukan negosiasi kembali dengan PT. Tri Jaya Tangquh, kedua, ada investasi baru dan ketiga Pemerintah Daerah akan mengelolanya.
‘Kita kelola, kira – kira masih butuh berapa sehingga bisa beroperasi dengan baik. akan bentuk tim sehingga bulan Mei nanti sudah jalan, kalau tidak aset aset ini akan rusak, ‘ kata Nelson. la menambahkan, ini adalah aset kita yang baik dan mudah mudahan bisa punya pendapatan.
“Ini tidak sekedar menyelamatkan aset tapi pendapatan pekerja, sekaligus PAD termasuk petani kelapa sehingga ada alternatif mereka memasukan kelapa disini,” terang Nelson.
Terkahir, Nelson pun menyampaikan Terima kasih kepada pihak pabrik nata de Coco yang sudah membayarkan THR bagi para pekerja. Seperti diketahui, 255 karyawan yang tidak mau pindah karena banyak pertimbangan, terutama masalah jarak, waktu dan ongkos kerja.
‘Pemerintah Kabupaten Gorontalo tidak akan membiarkan para pekerja ini atau buruh ini terkatung – katung dan menjadi pengangguran. Mereka ini sudah berkeluarga yang harus dibiayai, jadi sebagai Pemerintah kami benar-benar memberi perhatian penuh dengan membuat beberapa solusi tadi agar mereka bisa bekerja lagi, “tukas Nelson. (Rls/Putra/Gopos)