GOPOPOS.ID, MARISA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo melakukan studi komparasi terhadap penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kabupaten Pohuwato.
Rombongan studi komparasi Pemkab Gorontal diterima Sekretaris Satgas Covid-19 Pohuwato, Ramon Abdjul didampingi Kepala Dinas Kesehatan Pohuwato yang diwakili Maryam Samoe, di ruang pola Kantor Bupati Pohuwato, Jumat (16/7/2021).
Studi komparasi dilakukan untuk mempelajari penerapan PPKM Mikro di Pohuwato. Melalui kegiatan tersebut inovasi dan terobosan yang dilakukan pada PPKM Mikro di Pohuwato bakal pula diterapkan di wilayah Kabupaten Gorontalo.
“Dalam diskusi sudah kami jelaskan bahwa kebijakan kita sudah dari awal 2020 melaksanakan PSBB secara ketat. Istilahnya lockdown, kita tutup pintu masuk wilayah barat antara Provinsi dan Sulawesi Tengah saat itu,” ucap Ramon yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Penutupan juga dilakukan pada akses pelabuhan. Termasuk memabatasi kegiatan masyarakat yang bersifat mengumpulkan orang banyak atau berkerumun.
“Sejak awal 2020 dilakukan pembagian logistik atau sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19,” kata Ramon.
Ramon menambahkan, tahun ini Pemkab Pohuwato menyediakan tiga lokasi isolasi terpusat. Hal itu menindaklanjuti instruksi Gubernur dalam kaitan penerapan PPMK Mikro berbasis kecamatan dan desa.
“Daerah tak lagi menggunakan isolasi mandiri di rumah. Sebab sangat rawan, tidak ada yang bisa mengawasi dengan ketat sehingga pemerintah Daerah harus menyiapkan isolasi terpusat,” urai Ramon Abjul.
Ia menambahkan, PPKM mikro ditujukan bagi kecamatan dan desa di wilayah zona merah.
“Semoga klister yang terkonfirmasi positif covid di bagian Popayato Barat diupayakan tiga hari kedepan, mereka sudah sembuh. Saat ini jumlah pasien yang terpapar Covid di Pohuwato sebayak 34 orang. Itu termasuk nakes terkonfirmasi positif kemarin,” tutur Ramon.(Mahmud/gopos)