GOPOS.ID, BULANGO UTARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango sangat mendukung dan mengapresiasi pengelolaan dana desa melalui pengembangan lahan pertanian dan perkebunan.
Ini disampaikan Bupati Bone Bolango Hamim Pou saat meninjau lahan pertanian di Desa Longalo Kecamatan Bulango Utara, Minggu (24/1/2021).
Hamim Pou mengatakan, dengan dibukanya jalur usaha tani yang dirintis melalui dana desa dan swadaya masyarakat maka bisa ditemukan lagi ratusan hektare areal pertanian yang baru .
“Dengan dibukanya usaha tani yang dirintis melalui dana desa dan swadaya masyarakat maka kita akan menemukan ratusan hektare areal pertanian dan perkebunan yang bisa meningkatkan kepemilikan warga terhadap tanah,” kata Hamim.
Hamim menambahkan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango sangat mendukung dan mengapresiasi terhadap Desa yang bisa memanfaatkan Dana Desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembuatan jalur usaha tani.
“Karena ini langkah yang sangat jeli memanfaatkan Dana Desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalu pembuatan jalur usaha tani sehingga bisa ditemukan areal baru untuk lahan pertanian dan perkebunan,” tambah Hamim.
Lebih lanjut Hamim menuturkan pihaknya akan berkolaborasi dengan pemerintah desa untuk pengadaan bibit buah-buahan dan bibit jagung untuk diberikan kepada masyarakat.
Selain itu Hamim juga mendorong para pemuda di Bone Bolango untuk bisa berwirausaha melalui pengelolaan lahan pertanian dan perkebunan.
“Di sini bagus sekali para pemudanya sangat kreatif dan saya berharap semakin banyak lagi anak muda Bone Bolango yang mau mengelola lahan pertanian dan perkebunan. Sehingga tidak berharap untuk menjadi tenaga honor atau tenaga kontrak atau pegawai pemerintahan. Oleh karena itu ke depan akan semakin sulit dan berat. Bahkan untuk guru saja hanya akan menjadi guru kontrak maka saya dorong anak-anak muda di Bone Bolango harus banyak bergerak di sektor wirausaha,” urai Hamim.
Melalui peninjauan lahan pertanian ini juga pihaknya mendapat inspirasi dari desa yang masyarakatnya berjuang keras untuk menciptakan lapangan kerja untuk banyak orang sehingga mereka bisa menghasilkan pendapatan.
“Contohnya Pak Denis tadi. Dia belum mengenal Bank sehingga uang yang didapat hingga ratusan juta hanya habis begitu saja atau dipakainya untuk memodali kembali usahanya padahal tidak seharusnya sebagian untuk dipakai modal lagi, harus disimpan di bank atau investasi untuk pengembangan areal lagi,” tutup Hamim. (Indra/Gopos)