GOPOS.ID, GORONTALO – Pelaksanaan kegiatan pasar murah dinilai menjadi salah satu strategi tepat dalam menurunkan angka kemiskinan. Sejalan hal itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengimbau agar pemerintah kabupaten/kota dapat mengalokasikan kegiatan tersebut pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.
Menurut Rusli Habibie, pelaksanaan pasar murah memberikan dampak signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan. Hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS), kegiatan pasar murah mendorong penurunan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo dalam beberapa tahun terakhir.
“Tadi dipaparkan kemiskinan kita (Maret 2019) turun 0,31%. Setelah kami evaluasi, itu salah satunya dipengaruhi oleh pasar murah,” ujar Rusli Habibie di sela Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program Triwulan III di ruang Dulohupa, Kantor Gubernur Gorontalo, Rabu (17/7/2019).
Baca juga: Rp 10 Triliun Dialokasikan untuk Tunjangan Pengangguran
Karena itu, Rusli Habibie berharap, kabupaten/kota mengambil bagian juga pada APBD 2020 untuk pasar murah.
“Kami akan evaluasi nanti (usulan APBD 2020 ke Pemprov),” katanya.
Terkait dengan program sosial, Gubernur Rusli menjelaskan, pihaknya sejak dulu konsisten membantu rakyat miskin. Program tersebut bahkan sudah bergulir sejak 2015. Saat ini, pihaknya sedang mematangkan konsep Kartu Sembako Bersubsidi bagi warga miskin.
“Di Perubahan APBD 2019, kami tambahkan lagi anggaran sampai Desember 2019. Melalui Dinas Sosial kami tambah lagi program Kartu Sembako Bersubsidi. Sasarannya sudah ada by name by address (berdasarkan nama dan alamat,red),” tutur Gubernur Gorontalo dua periode itu.
Baca juga: Indeks Demokrasi Gorontalo di Atas Rata-rata Nasional
Rusli berharap, Bupati dan Wali Kota bisa bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Salah satu caranya dengan mengintegrasikan program secara bersama-sama sehingga penanganan kemiskinan di daerah bisa cepat ditekan.(adm-02/gopos)