GOPOS.ID, GORONTALO – Perhimpunan Pengusaha Jagung Indonesia (Pejagindo) menolak kenaikan harga freight surcharge (fs) yang diterapkan oleh sejumlah perusahaan pelayaran di Gorontalo. Hal ini disampaikan oleh ketua Pejagindo Perwakilan Gorontalo, Jasin Mohamad, rabu (05/03/24).
Jasin mengatakan salah satu alasan penolakan ini dikarenan pihaknya tidak pernah menerima surat resmi terkait kenaikan harga FS. Kenaikan harga ini hanya diberitahukan secara sepihak oleh perusahaan pelayaran melalui pesan Whatsapp (WA).
Tidak hanya itu, kata Jassin, harga pembelian bahan bakar minyak Low Sulfur Fuel Oil (LSFO) Industri juga tidak di bulan maret juga tidak mengalami kenaikan, justeru turun. Sehingga, menaikkan harga FS menjadi tidak masuk akal menurutnya.
“Kami hanya diberi tahu via whatsapp dan telepon. Untuk itu kami meminta penjelasan secara resmi dari PT. Tanto Intim Lines, PT. Pelayaran Meratus Line, PT. Salam Pasific Indonesia dan PT. Pelayaran Tempuran Emas,” ucap Jasin.
Lebih jauh, Jasin mengatakan, kenaikan harga FS ini akan berdampak besar pada perekonomian di Gorontalo. Dirinya khawatir, dengan adanya kenaikan FS ini akan menimbulkan inflasi.
Untuk itu, Jasin telah melayangkan surat resmi kepada Gubernur Gorontalo, Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI, Ketua DPRD Propinsi Gorontalo, KSOP Pelabuhan, Asosisasi INSA dan ALFI/ILFA Gorontalo serta semua Direktur Utama perusahaan pelayaran yang ada di Gorontalo.
Melalui surat itu, Jasin mengatakan pihaknya meminta agar Gubernur Gorontalo dan DPRD Provinsi Gorontalo dapat meminta perusahaan pelayaran untuk menunda kenaikan FS.
“Kami berharap agar hal ini dapat menjadi atensi Gubernur dan DPRD,” pungkasnya. (Abin/Gopos)