GOPOS.ID, GORONTALO – Juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 provinsi Gorontalo, dr. Triyanto Bialangi mengkonfirmasi bahwa Gorontalo ketambahan satu orang positif Covid-19.
Pasien positif tersebut diketahui merupakan klaster Sukabumi. Pasien tersebut laki-laki berusia 33 tahun, warga Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Dari riwayat yang dipaparkan dr. Triyanto Bialangi bahwa pasien tersebut pernah melakukan perjalanan dari Sukabumi. Tiba di Gorontalo pada 30 Maret. Saat tiba itu, pasien 23 menjalani masa karantina dan dilakukan rapid test. Hasilnya nonreaktif. Pada 2 April kembali dilakukan rapid test, hasilnya jug nonreaktif.
Pada 12 April, pasien selesai menjalani masa karantina dan kembali pulang ke rumah di Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.
Namun pada 3 Mei 2020 pasien 23 kontak dengan pasien 21. Dilakukan rapid test ketiga 10 mei dengan hasil nonreaktif. Namun karena pasien 21 positif, dan kontak erat dengan pasien 23, maka seluruh yang kontak erat dilakukan swab.
“Berdasarkan hasil swab BPOM Gorontalo pada 15 Mei 2020, hasilnya positif. Pasien diambil swab karena memiliki riwayat pernak kontak dengan pasien 21 pada 3 Mei 2020,” ucap dr. Triyanto.
Menurut Triyanto semua orang yang pernah menjalani kontak dengan pasien 21 diambil swab testnya.
“Ketika pasien 23 ini pulang dari Sukabumi. Ada sebanyak 3 kali dilakukan rapid test. Hasilnya semua non reaktif. Tapi setelah ada kontak dengan pasien 21 itulah, kemungkinan besar terpapar. Sehingga kami mengambil swab kepada orang-orang yang terjadi kontak dengan pasien 21. Ada sekitar 24 orang yang kami swab. Dari ke-24 orang itu, satu positif. Yakni pasien 23,” beber Triyanto.
Baca Juga Kebijakan Pendidikan Selama Pandemi Covid-19
Untuk selanjutnya gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo akan dibantu gugus tugas Kabupaten Gorontalo akan melakukan tracking terhadap orang-orang yang kontak dengan pasien 23. Termasuk keluarga, kerabat serta tempat ia bekerja.
“Kami akan melakukan tracking secepatnya. Terutama sama keluarga pasien,” tandas dr. Triyanto.
Sebelumnya pasien 23 juga mengikuti pendidikan di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdikpol, Sukabumi, Jawa Barat bersama-sama anggota lainnya termasuk pasien 21.
Namun pasien sudah terlebih dahulu balik ke Gorontalo dan telah selesai melakukan karantina di SPN Batudaa Polda Gorontalo. Bahkan dalam tiga kali rapid test, hasilnya non reaktif. (andi/gopos)