GOPOS.ID, GORONTALO – Pelaksanaan pasar murah menjadi strategi itu dalam pengendalian inflasi di Gorontalo. Terutama untuk komoditi bahan pangan seperti cabai, tobat, dan bawang merah, yang memberikan sumbangsih cukup signifikan terhadap nilai inflasi di Gorontalo.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Ridwan Nurjamal, mengemukakan hasil pemantauan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo pada November 2023, Kota Gorontalo mengalami inflasi (month to month) sebesar 0,98 persen, dan tingkat tahunan (year on year) sebesar 2,5 persen. Angka inflasi pada November 2023 tersebut cukup tinggi di bandingkan bulan-bulan sebelumnya.
“Menyikapi situasi itu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo menggelar High Level Meeting (HLM). Dalam pertemuan itu dikeluarkan beberapa rekomendasi, salah satunya pelaksanaan operasi pasar untuk komoditi cabai (rica), dan tomat yang merupakan penyumbang utama inflasi pada November 2023,” ujar Ridwan Nurjamal, Jumat (22/12/2023).
Rekomendasi itu selanjutnya dilakukan Pemprov Gorontalo dengan menggelar pasar murah cabai dan tomat di Pasar Sentral Kota Gorontalo pada 21-22 Desember 2023. Pasar murah dilakukan dengan jumlah cabai sebanyak 1 ton, dan tomat sebanyak 500 kilogram.
“Pedagang cabai dan tomat yang ada di Pasar Sentral diberi subsidi sehingga harga jual cabai dari Rp140 ribu per kilogram menjadi Rp15 ribu per kilogram. Tomat dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp5 ribu per kilogram,” ungkap Ridwan Nurjamal.
Menurut Ridwan Nurjamal, meski pembeliannya dibatasi setiap orang, pelaksanaan pasar murah cabai dan tomat merupakan upaya yang dilakukan TPID Provinsi Gorontalo dalam rangka menurunkan lonjakan harga cabai dan tomat.
“Bank Indonesia sebagai bagian dari TPID senantiasa memberikan dukungan terhadap upaya pengendalian inflasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota se-Gorontalo,” tutur Ridwan Nurjamal.
Sejalan dengan pelaksanaan operasi murah, TPID Provinsi Gorontalo juga turut mengampanyekan belanja bijak kepada masyarakat. Kampanye ini dimaksudkan agar masyarakat tidak melakukan pembelian secara berlebihan. Demikian pula kepada para pedagang diimbau agar tidak berlebihan menaikkan harga barang.
“Pak Penjabat Gubernur, Pak Kapolda, Pak Kajati telah membuat video yang isinya mengimbau masyarakat agar belanja bijak menghadapi Natal dan Tahun Baru,” ungkap Ridwan Nurjamal.(hasan/gopos)