GOPOS.ID, GORONTALO – Pandemi Covid-19 memberi dampak luas. Tak hanya dirasakan oleh para pelaku usaha dan industri, dampak situasi pandemi juga turut dialami lembaga kesejahteraan sosial dan panti asuhan.
Salah satunya Panti Asuhan Safaz Ain yang terletak di Jl. Lupoyo, Kelurahan Dulomo Selatan, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Terpaan pandemi Covid-19 sempat membuat pengurus bersama 24 anak asuh harus bertahan hidup dengan modal mie instan.
Keterpanggilan terhadap perintah Allah untuk memperhatikan anak yatim piatu dan fakir miskin. Itulah yang menjadi motivitasi Ustad Agus Basura merintis dan mendirikan panti asuhan Safaz Ain. Walaupun dalam kondisi keterbatasan, motivasi memenuhi perintah sang Khalik membuat Ustad Agus Basura terus melangkah maju. Pada awal 2019, berdirilah panti asuhan Safaz Ain.
Kala itu panti asuhan Safaz Ain terletak di Jl. Bilinggata, Kelurahan Dulomo Selatan, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo. Di awal pendirian, panti asuhan Safaz Ain mengasuh 17 anak yatim piatu dan dhuafa. Dari jumlah tersebut, 5 orang tinggal di dalam panti asuhan, sedangkan 12 orang berada di luar panti asuhan.
Dalam memenuhi kebutuhan hidup dan operasional panti asuhan, Ustad Agus Basura mengandalkan hasil penjualan Bawang, Rica (cabai) dan Tomat (Barito). Penjualan dilakukan secara door to door oleh orang tua anak-anak asuh dan pengurus panti asuhan.
“Pada awal pendirian panti asuhan Safaz Ain ini belum banyak yang tahu. Kami bergerak dengan menjual bawang, rica, dan tomat,” ujar Ustadz Agus Basura, Ahad (2/1/2022).
Baca Juga: Anniversary Gopos.id, Tiga Tahun yang Penuh Tantangan
Setahun beroperasi, lokasi panti asuhan Safaz Ain berpindah tempat. Dari sebelumnya di perumahan yang terletak di Jl. Bilinggata berpindah ke rumah yang terletak di Jl. Lupoyo, Kecamatan Dulomo Selatan, Kota Gorontalo. Rumah tersebut dikontrak selama 5 tahun oleh Agus Basura bersama Ketua Yayasan Panti Asuhan Safaz Ain, Sri Elen Daud. Tak jauh beda saat berada di Jl. Bilinggata, dalam pemenuhan kebutuhan operasional, pengurus panti asuhan Safaz Ain mengandalkan penjualan bawang, cabai, dan tomat.
“Setelah pindah di sini, kami coba kembangkan usaha untuk menghidupi panti asuhan ini. Sekarang selain bawang, rica dan tomat, kami kembangkan usaha bonsai, dan parfum laundry,” ungkap Ustad Agus Basura.
Di awal pandemi Covid-19 yang mulai melanda Gorontalo pada April 2020, tantangan berat dihadapi oleh Ustadz Agus Basura bersama para pengurus dan anak-anak asuh Panti Asuhan Safaz Ain. Kegiatan masyarakat yang menurun drastis, serta perekonomian yang lesu, membuat hasil penjualan bawang, cabai, dan tomat merosot tajam.
“Kita tidak bisa lagi door to door saat itu,” ujar Ustadz Agus Basura dengan mata berkaca-kaca.
Puncaknya pada Juni-Juli 2020. Hasil usaha yang dijalankan oleh pengurus Panti Asuhan Safaz Ain tak lagi mencukupi kebutuhan operasional. Di sisi lain bantuan atau donasi dari para donatur sangat minim. Dalam kondisi itu, para pengurus dan anak-anak panti asuhan Safaz Ain terus berusaha bertahan.
“Dua hari itu, anak-anak kami hanya makan mie instan…,” ungkap Ustadz Agus Basura menahan isak tangis.
Situasi yang dialami anak-anak panti asuhan Safaz Ain sempat viral di jejaring media sosial. Tak lama setelah itu, bantuan pun mulai berdatangan. Baik dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo maupun lembaga lainnya dan donatur/dermawan.
“Alhamdulillah pada pertengahan 2020, panti asuhan ini sudah keluar izinnya,” kata Ustadz Agus Basura.
Saat ini panti asuhan Safaz Ain mengasuh 24 anak yatim piatu dan dhuafa. Terdiri 10 Laki-laki dan 14 perempuan. Di dalam pengasuhan, para anak-anak asuh diberikan bekal pendidikan agama dan pendidikan umum. Selain itu para anak-anak asuh turut dilatih untuk mampu mandiri.
Ustadz Agus Basura berkeinginan para anak-anak asuhnya bisa menempati tempat yang layak. Sebab saat ini tempat yang ditinggali oleh anak-anak asuh hanyalah rumah kontrakan. Ke depannya Ustadz Agus Basura berharap bisa mendirikan bangunan panti asuhan di lahan sendiri.
“Untuk saat ini memang kami masih fokus bagaimana anak-anak ini bisa tercukupi kebutuhan hidupannya. Kedepannya saya akan berusaha mewujudkan keinginan tersebut demi anak-anak panti asuhan Safaz Ain,” ujar Ustadz Agus Basura. (Putra/Gopos)