GOPOS.ID, GORONTALO – Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Gorontalo mensinyalir berangkatnya Agus Hilmi ke Kamboja menggunakan visa turis atau visa wisata.
Hal ini ditegaskan oleh Sutrisno, Koordinator P4MI Gorontalo dikonfirmasi, Selasa (26-8-2025).
Dirinya menegaskan terkait penempatan tenaga kerja asing di negara Kamboja bukan sebuah pilihan yang tepat bagi warga Indonesia untuk bekerja di luar negeri.
“Kamboja tidak punya MoU terkait kerjasama pelindungan tenaga asingnya,” tegasnya.
Kata Sutrisno, yang bersangkutan di perkirakan berangkat menggunakan visa turis (wisata) dan biasanya dibiayai langsung oleh sponsornya. Sebab Kamboja hanya bisa di masuki WNI dengan berstatus turis.
Sebelumnya, Agus Hilmi, warga Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo untuk merantau dan membantu perekonomian keluarga justru berujung mimpi buruk.
Alih-alih mendapat pekerjaan dengan gaji besar, ia malah terjerat jaringan perdagangan manusia di Kamboja.
Kisah pilu itu bermula ketika Agus dibujuk seorang temannya bernama Eby. Dengan iming-iming gaji Rp9 juta per bulan, Eby mengajaknya bekerja di Thailand. Tanpa banyak curiga, Agus pun berangkat dari Gorontalo pada 7 Agustus 2025.
“Saya dikasih tahu kalau hanya bekerja di Thailand. Tidak taunya kami malah diselundupkan ke Kamboja,” ujar Agus melalui sambungan video call secara diam-diam. (Putra/Gopos)