GOPOS.ID, MARISA – Owner investasi tranding forex, smart trader, Syamsurizal Suleman alias Didin divonis 12 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Marisa, Kamis (12/01/2023).
Keputusan Pengadilan Negeri Marisa terhadap terdakwa Syamsurizal, setelah yang bersangkutan dinyatakan terbukti bersalah menghimpun uang masyarakat tanpa izin dari pimpinan Bank Indonesia (BI).
Bahkan vonis yang diberikan kepada terdakwa lebih tinggi dari tututan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya, yakni 10 tahun dengan denda Rp10 miliar.
“Majelis hakim menjatuhkan vonis Syamsurizal Suleman pidana penjara selama 12 tahun dan denda sejumlah Rp10 Miliar,” ujar Ketua Plh Pengadilan Negeri Marisa, Christine Victoria Siregar, Kamis (19/01/2023).
Christine menjelaskan selain pidana 12 tahun penjara, Syamsurizal juga diwajibkan membayar denda Rp10 miliar setelah menjalani sidang dengan kasus nomor surat pelimpahan B-950/p.5.14/eku/.2/09/2022, serta nomor perkara 61/Pid.Sus/2022/PN Mar.
“Apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan. Dikurangi masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa,” jelas Christine
Sebagaimana dalam fakta persidangan, keseluruhan dana kelolaan yang telah dihimpun oleh terdakwa selaku owner Smart Trader. Kurang lebih Rp54 Miliar dengan jumlah nasabah atau member sejak bulan Februari 2021 sampai dengan 20 November 2021, sebanyak 3810 orang.
Pasal 16 UU Perbankan menyebutkan, setiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat dari Pimpinan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan Undang-Undang tersendiri (sesuai amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan).
Pasal 46 ayat (1) jo Pasal 16 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. (Yusuf/Gopos)