GOPOS.ID, LIMBOTO – Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (Kopek) Indonesia untuk ketiga kalinya menggelar kegiatan International Coconut Festival. Kali ini kegiatan berlangsung di Karangasem, Bali, 14-17 September 2019.
Kegiatan ini berlangsung semarak karena penyelenggaraan International Coconut Festival kali ini disandingkan dengan perhelatan Festival Subak Karangasem.Â
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Sabtu (14/9/2019) pada kegiatan itu menyambut baik para tamu bersama jajarannya. Tampak hadir pemerintah daerah anggota kopek, tamu undangan lainnya dan peserta dari negara penghasil kelapa seperti Tanzania, Hawai, Hainan, Philipina, Srilanka, China.Â
Menurut Bupati Mas Sumatri menyebut Karangasem merupakan Spirit of Bali. Karena di wilayahnya terdapat situs peninggalan sejarah kerajaan Karangasem.
Sehingga dengan adanya kegiatan yang mengambil lokasi di Taman Ujung Soekadah ini akan terjadi sinergi antara pertanian dan pariwisata.Â
I Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan Karangasem dengan luas 84.000 hektare memiliki potensi pertanian pohon salak serta 18.000 hektare tanaman kelapa.
Baca juga: Tahun Depan, Kab. Gorontalo Tuan Rumah Festival Kelapa Internasional
Festival Subak dan Festival Kelapa lanjut Bupati Mas Sumatri menghadirkan ragam kegiatan yang diapreasi oleh masyarakat. Pasalnya, kelapa merupakan tumbuhan yang tidak pernah lepas dari kegiatan sehari-hari masyarakat Karangasem. Itu sebabnya kelapa merupakan pohon kehidupan bagi masyarakat Bali secara keseluruhan.
Sementara itu, ketua Kopek Indonesia, Profesor Nelson Pomalingo saat memberikan sambutan mengatakan Karangasem adalah daerah yang memiliki 50 varian kelapa.
Nelson juga menilai kerajinan berbahan kelapa berkembang pesat di Karangasem. Sehingga ia mendorang daerah Karangasem menjadi pusat kerajinan kelapa.
Sebelum pembukaan, Nelson yang juga Bupati Kabupaten Gorontalo bersama pihak industri dan perguruan tinggi menerima utusan Tanzania dan melakukan dialog langsung membahas peluang Indonesia-Tanzania.
Pada kesempatan itu delegasi Tanzania yang dipimpin Menteri Perdagangan dan Industri, Amina Salum Ali menyampaikan Tanzania memiliki lahan yang cocok untuk pengembangan kelapa. Amina menawarkan Indonesia untuk berinvestasi kelapa di Tanzania.Â
Pada pertemuan dengan delegasi Tanzania itu Nelson menggaris bawahi beberapa hal yang perlu tindaklanjut, Di antaranya, Kopek Indonesia akan membentuk tim Tanzania untuk pertanian, industri, perdagangan dan riset.
“Setelah itu akan berkunjung ke Tanzania dengan membawa program yang diselenggarakan di Tanzania. Untuk itu akan melibatkan perguruan tinggi dan SDM khusus penelitian kelapa,” beber Nelson. (andi/gopos)