GOPOS.ID, GORONTALO – Di tahun 2018 dan 2019, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi sudah memberi sanksi terhadap agen dan pangkalan yang didapati melanggar aturan yang telah di tetapkan. Di Gorontalo sendiri, ada 3 agen dan 6 pangkalan elpiji yang sudah diberikan sanksi tegas oleh Pertamina.
nit Manager Communication & CSR, Hatim Ilwan mengungkapkan sepanjang tahun 2018 hingga 2019 tak kurang dari 145 sanksi dikeluarkan oleh Pertamina. Baik kepada agen maupun pangkalan elpiji bersubsidi, akibat melanggar ketentuan yang berlaku.
Adapun sanksi dari agen kepada pangkalan elpiji bersubsidi 3 Kg di wilayah Sulawesi mencapai 205. “Kami tidak main-main,” ujar Hatim.
Tercatat, sebanyak 109 sanksi ke agen dan 69 sanksi ke pangkalan dikenakan untuk wilayah Sulawesi Selatan. Sementara Sulawesi Utara, Pertamina menjatuhkan 10 sanksi ke agen dan 6 sanksi ke pangkalan. Sulawesi Tengah 3 sanksi ke agen dan 100 sanksi ke pangkalan.
Baca juga : Salahi Aturan, Pertamina Bakal Cabut Izin Agen-Pangkalan Elpiji
Sulawesi Tenggara ada 15 sanksi ke agen dan 24 sanksi ke pangkalan, serta Gorontalo, Pertamina menetapkan 3 sanksi ke agen dan 6 sanksi ke pangkalan. Sementara Sulawesi Barat, Pertamina mengeluarkan 5 sanksi terhadap agen.
Sanksi tegas yang dikeluarkan tersebut cukup beragam mulai surat teguran, penghentian sementara pengiriman elpiji 3 Kg subsidi serta pemutusan hubungan usaha. “Tergantung tingkat pelanggaran,” jelas Hatim.
Menurut Hatim, Pertamina selalu menghimbau masyarakat untuk membeli gas elpiji Subsidi 3 Kg di pangkalan resmi karena harganya sudah diatur pemerintah.
“Ketika ada pangkalan yang terbukti melanggar, misalnya menjual di atas HET (harga eceran tertinggi), masyarakat bisa segera melaporkan ke call center 135,” sambungnya.
Pertamina juga berharap masyarakat agar membeli elpiji 3 kg dengan bijak dan sesuai dengan peruntukkannya. Selain elpiji 3 Kg, masih menurut Hatim, Pertamina juga menyediakan varian Bright Gas bagi masyarakat mampu, restoran, dan pengusaha hotel.
“Kami siap memenuhi berapapun kebutuhan masyarakat. Karena di bulan Ramadan tahun ini pasokan elpiji untuk wilayah Sulawesi ditambah rata-rata 10 persen terhadap konsumsi normal harian. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” tutupnya. (andi/gopos)