No Result
View All Result
gopos.id
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
gopos.id

Meningkatkan Prestasi Belajar Anak dengan Asertivitas dan Brain Jogging Exercise

Muhajir by Muhajir
Jumat 23 Desember 2022
in Perspektif
0
Meningkatkan Prestasi Belajar Anak dengan Asertivitas dan Brain Jogging Exercise

Ilustrasi peningkatan prestasi belajar anak (istimewa)

0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh : Hajrah Rizkiyani Masbul

Faktor-faktor permasalahan yang dialami anak yakni susah berkonsentrasi belajar saat kondisi berisik, mudah sedih/putus asa saat mendapatkan nilai jelek, susah memahami materi, emosi yang tidak stabil, mudah merasa capek, kurangnya perhatian/interaksi dengan orangtua karena sibuk bekerja, dan hambatan bersosialisasi.

Hal ini merupakan gejala depresi akibat suatu hal yang dipicu oleh lingkungan seperti padatnya kegiatan sekolah/ tugas, kurang tidur, masalah dengan teman sebaya, masalah dengan keluarga, masalah belajar dan pemicu lainnya.

Seperti yang diketahui, permasalahan-permasalahan pada anak terjadi karena adanya risk factor  dari dalam diri (internal ) maupun lingkungan sekitar individu (eksternal). Cara yang bisa mengurangi permasalahan pada remaja yaitu diperlukannya pola asuh yang baik sehingga anak dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dengan bantuan orang tua ataupun guru.

Namun, sayangnya hal ini menjadi fokus permasalahan karena sering ditemukannya anak yang merasakan kesusahan dalam menyampaikan apa yang mereka rasakan, serta masalah yang dihadapi. Anak-anak cenderung pasif dalam berkomunikasi dengan orang tuanya ataupun guru. Sehingga dibutuhkannya tehnik berkomunikasi asertif agar anak sehat mental, dan orang disekitar dapat paham dengan kondisi yang dialami oleh anak.

Asertifitas merupakan esensi dari perilaku interpersonal seseorang untuk meminimalisir perbedaan kekuatan dengan orang lain (Omura, Maguire, Levett, & Stone, 2016).  Asertifitas merupakan perilaku yang dapat membuat seseorang menunjukkan hal-hal yang menjadi minat dari seseorang tanpa keraguan dan mengekspresikkan diri dengan jujur, sehingga dapat menunjukkan jati diri dan siapa ia sebenarnya tanpa terganggu oleh orang lain.

Baca Juga :  Gerakan Mahasiswa dan Masa Depan Pemberantasan Korupsi

Baca juga: Karakteristik Perkembangan dan Pertumbuhan Anak Usia Dini 

Asertifitas berbeda dengan perilaku pasif atau patuh, yang mengizinkan orang lain melanggar hak seseorang. Omura (2016) mengatakan adanya konsekuensi negatif dari kepasifan dan agresivitas. Misalnya kesedihan pribadi yang cenderung disembunyikan, kekecewaan, bahkan self-recrimiation. Dan apabila perilaku individu ini bertahan secara konsisten, akan menyebabkan stress dan depresi yang lama kelamaan akan berdampak pada fokus anak selama disekolah, sehingga prestasi belajar pula ikut menurun.

Pentingnya intervensi internal intervention untuk meningkatkan prestasi belajar melalui asertifitas dan brain jogging exercise. Menurut  Lange dan Jakubowski (dalam Prabowo, 2000) mengemukakan bahwa asertif didefinisikan sebagai kemampuan mengekspresikan hak, pikiran, perasaan dan kepercayaannya secara langsung, jujur dan dengan cara yang terhormat dan tidak mengganggu orang lain. Sikone (2007) menyatakan bahwa asertivitas akan membantu para siswa untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya, memperluas wawasan tentang lingkungan, dan tidak mudah berhenti pada sesuatu yang tidak diketahuinya (memiliki rasa ingin tahu yang tinggi). Sedangkan brain jogging exercise adalah pelatihan mental yang  dirancang untuk meningkatkan kognitif, multitasking, dan konsentrasi sehingga seseorang dapat secara maksimal mengembangkan kualitas otaknya dan semua potensi.

Adapun pelatihan Asertivitas yang dapat di kenali pada anak sejak dini, terdiri dari:

1) Self-awarenes, artinya individu harus mampu jujur dan menyadari terhadap dirinya sendiri untuk mengakui apakah dirinya termasuk dalam nonasertif, agresif, atau asertif.

Baca Juga :  Perayaan 'Sweet Seventeen' di Tengah Pandemi Covid-19

2) Flashpoints and bruises, artinya terlalu lama tinggal dengan konstruktif yang kurang sehat mengenai cara yang dilakukan, sangat membantu dalam mendapatkan informasi mengenai penyebab nonasertif atau agresif yang dilakukan oleh individu tersebut

3) Making and refusing requests, artinya bagaimana individu mampu menyatakan diri dengan tegas termasuk berkata “ya” dan “tidak”, apa yang harus dilakukan terhadap respons yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

4) Tricky situation, artinya bagaimana individu mampu melihat konflik dan bagaimana untuk mengubah situasi negatif menjadi interaksi positif

Latihan ini bertujuan untuk merangsang sistem kerja otak, sehingga menghasilkan peningkatan kognitif, panca indra, dan kekuatan mental. Secara khusus tujuan dari brain jogging exercise ini adalah meningkatkan konsentrasi, motivasi, kecerdasan, multitasking, perhatian, ketahanan stres, dan kebugaran fisik.Untuk itu, pentingnya meningkatkan asertifitas pada anak berusia remaja, karena hal ini penting untuk menjaga kesehatan mental dan well-being anak di Sekolah, dalam meningkatkan prestasi. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak merasakan stress dikarenakan kegiatan yang padat selama di Sekolah, dan tuntutan dari luar. Untuk itu dibutuhkan peran aktif dari orang tua dan guru , agar anak dapat mengembangkan keterampilan dalam berkomunikasi agar terjalin interaksi yang asertif dan terbuka.  Sehingga orang lain dapat memahami kondisi dan perasaan anak.**

Penulis adalah mahasiswi Prodi S2-Fakultas Psikologi UNPAD

Tags: AsertivitasBrain Jogging ExercisePerspektif
Previous Post

200 Pot Bonsai Dipamerkan Oleh RUBI Gorontalo di Festival Bonsai

Next Post

Ketua Dekab Bonebol Imbau Warga Jaga Kondusifitas Jelang Tahun Baru

Related Posts

Masjid Raya yang Agung di Gorontalo
Perspektif

Masjid Raya yang Agung di Gorontalo

Sabtu 3 Mei 2025
Siapa yang Berpeluang Memenangkan PSU Gorut?
Perspektif

Siapa yang Berpeluang Memenangkan PSU Gorut?

Jumat 18 April 2025
Mendelik Ke-ogah-an Orang Tilamuta Berolahraga Lari
Perspektif

Mendelik Ke-ogah-an Orang Tilamuta Berolahraga Lari

Kamis 30 Januari 2025
Hati-Hati Gerakan GERINDRA
Perspektif

Hati-Hati Gerakan GERINDRA

Selasa 14 Januari 2025
TIPS MENJAGA PRIVASI DALAM KOMUNIKASI ONLINE
Perspektif

TIPS MENJAGA PRIVASI DALAM KOMUNIKASI ONLINE

Jumat 3 Januari 2025
Evaluasi dan Upaya Mereformasi Institusi Polri
Perspektif

Evaluasi dan Upaya Mereformasi Institusi Polri

Kamis 5 Desember 2024
Next Post
Ketua Dekab Bonebol Imbau Warga Jaga Kondusifitas Jelang Tahun Baru

Ketua Dekab Bonebol Imbau Warga Jaga Kondusifitas Jelang Tahun Baru

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Terpopuler

  • ten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Gorontalo, Nawir Tondako saat meninjau lokasitanah yang akan dihibahkan.

    Pemkab Gorontalo Hibahkan Tanah 3 Hektar untuk Polda Gorontalo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Skandal Politik Uang di PSU Gorontalo Utara: Polisi Tetapkan Tujuh Tersangka, Enam di Antaranya Kepala Desa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tabrak Truk Sampah, Pengendara Motor di Kota Gorontalo Tewas Ditempat 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tarik Paksa Mobil Warga, 7 Debt Collector Diamankan Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Flash News: Remaja 15 Tahun Dikabarkan Tenggelam di Sungai Bulango Kelurahan Siendeng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
WA Saluran
Facebook Icon-x Youtube Instagram Icon-ttk

© 2019 – 2023 Gopos.id  |  Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.

Iklan  |  Karir  |  Pedoman Media Cyber  |  Ramah Anak  |  Susunan Redaksi  |  Tentang Kami  |  Disclaimer

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • Info Pasar
    • INFOGRAFIS
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Ayo Germas
    • Boalemo
    • Bone Bolango
    • Bolmong Utara
    • Gorontalo Hebat
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Kota Smart
    • Pohuwato
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi

© 2019-2023 Gopos.id Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.