GOPOS.ID, GORONTALO – Di tengah masa pandemi Covid-19. Isnawati Ilahude Mohammad memutuskan ikut terjun dalam dunia fesyen di Gorontalo. Owner UMKM Tiar Handycraft ini memilih mengembangkan karawo ecoprint. Sebuah teknik pewarnaan kain karawo yang ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami.
Tak mudah bagi Isna-sapaan akrab Isnawati-memperkenalkan produk karawo ecoprint. Selain masih baru, Isna juga harus menyinkronkan produk yang dihasilkan dengan minat/animo masyarakat. Warna yang dihasilkan dengan teknik ecoprint lebih lembut (soft), sementara animo masyarakat Gorontalo lebih senang dengan warna yang ‘jreng’ atau strong.
Tantangan yang ada tak membuat Isna patah semangat. Bersama dukungan Bank Indonesia, akademisi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) ini melakukan berbagai riset dan uji coba. Kini, karawo ecoprint produk UMKM Tiar Handycraft makin dikenal luas dan merambah pasar global.
Kisah Isnawati Ilahude mengembangkan karawo ecoprint tertuang dalam Buku Menebar Asa, Meraih Cita. Buku ini merupakan kumpulan perjuangan UMKM Binaan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Gorontalo meraih sukses melalui sentuhan dan stimulus yang diberikan BI dalam mengembangkan usaha.
“Para pelaku UMKM yang kami hadirkan pada buku ini merupakan representasi dari UMKM binaan di bidang olahan pangan, fesyen, kerajinan, dan termasuk pengembangan di Kawasan pondok pesantren,” ungkap Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, saat opening speech Bedah Buku UMKM Binaan Bank Indonesia di Galeri UMKM BI Gorontalo, Senin (1/4/2024).
Bedah Buku menampilkan empat narasumber yakni Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Gorontalo, Firma Agustina; Akademisi/UMKM Tiar Handycraft, Isnawati Ilahude M; Jurnalis Antara News, Adiwinata Solihin; serta UMKM Cahya Bintang, Sefya Kiayi.
Dian Nugraha mengungkapkan, keberhasilan pengembangan UMKM binaan KPwBI Provinsi Gorontalo merupakan tindak lanjut dari implementasi prinsip-prinsip pengembangan UMKM yang diterapkan oleh Bank Indonesia secara BI-Wide.
“Implementasi tersebut disesuaikan dengan kondisi Provinsi Gorontalo yang berfokus pada akselerasi peningkatan manajemen produksi, sumber daya manusia, keuangan, hingga promosi untuk mendorong kemajuan UMKM sebagai unit usaha yang berdaya saing tinggi, sehingga mampu memperkuat jaringan pemasaran baik dalam maupun luar negeri,” tutur Dian Nugraha.
Lebih lanjut Dian Nugraha mengemukakan, kegiatan bedah buku merupakan salah satu upaya meningkatkan daya literasi dan pengetahuan di kalangan masyarakat, mahasiswa dan UMKM Provinsi Gorontalo.
“Bank Indonesia Provinsi Gorontalo memiliki Perpustakaan yang berlokasi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo di Jl By Pass Kelurahan Tamalate. Perpustakaan KPwBI Provinsi Gorontalo memiliki lebih dari 4.000 lebih koleksi perpustakaan dan pada tahun ini akan berproses untuk memperoleh akreditasi dari Perpusnas,” ungkap Dian Nugraha.
Asisten II Setda Provinsi Gorontalo, Handoyo Sugiharto, mewakili Penjabat Gubernur Gorontalo mengemukakan, kegiatan bedah buku perlu terus ditingkatkan karena memberi dampak positif. Yaitu dapat menstimulus daya literasi masyarakat sehingga minat membaca buku masyarakat semakin tinggi.
“Dengan membaca buku, kita bisa mendapatkan beragam pengetahuan yang belum kita ketahui sehingga wawasan kita kian bertambah,” ujar Handoyo Sugiharto.
Handoyo mengemukakan, UMKM merupakan tulang punggung Ekonomi Indonesia. Sebanyak 99% usaha Masyarakat di Indonesia merupakan UMKM. Di Provinsi Gorontalo juga demikian, UMKM memiliki peran yang sangat penting dan mayoritas skala usaha yang ada merupakan UMKM.
“Maka dari itu, perlu perhatian khusus bagi semua pihak untuk terus bersinergi dan kolaborasi dalam mendukung pengembangan UMKM,” kata Handoyo.
Handoyo mengapresiasi Kantor Perwakilan BI Gorontalo yang selama ini terus memberikan dampak nyata dalam pengembangan UMKM di Provinsi Gorontalo.
“Sudah banyak UMKM binaan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo yang telah sukses bahkan sudah sampai pada tahap ekspor. Dengan diterbitkannya Buku UMKM Binaan Bank Indonesia ini, kami mengapresiasi Bank Indonesia Provinsi Gorontalo karena dengan adanya cerita-cerita sukses yang ada dalam buku ini dapat memberikan inspirasi dan pembelajaran kepada UMKM yang ada di Provinsi Gorontalo,” ujar Handoyo.(hasan/gopos)