GOPOS.ID, GORONTALO – Memanfaatkan momentum Kuliah Kerja Sibermas (KKS). Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) turut berbagai pengetahuan meningkatkan pendapatan melalui pengelolaan sampah. Langkah itu dilakukan bersama masyarakat Desa Pentadu Barat, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Selasa (30/7/2019).
Adapun cara meningkatkan pendapatan/cara dapat uang dari sampah yakni melalui Bank Sampah. Tempat yang disediakan bagi masyarakat untuk menabung dengan sampah. Ya, sampah yang dihasilkan dari rumah tangga akan dinilai dalam rupiah, dan kemudian dicatat menjadi tabungan.
Setiap sampah yang telah dipilah dan masuk ke Bank Sampah, terutama sampah plastik dan kertas, bisa dijual kembali ke pedagang pegepul. Bisa pula dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan sehingga memberi nilai tambah ekonomis.
Selain memiliki manfaat ekonomi, Bank Sampah juga mengoptimalkan pengelolaan sampah. Sebab, masyarakat akan terbisa melakukan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga.
Baca juga: Seleksi CPNS 2019: 200.000 Formasi Dibuka, Ini Posisi Prioritas
Pengetahuan meningkatkan pendapatan/cara dapat uang dari sampah ini dibagi mahasiswa KKS UNG Pengabdian Periode II melalui Sosialisasi dan Pelatihan Peran Bank Sampah dalam meningkatkan Pendapatan IRT. Sosialisasi dihadiri Kepala Desa Pentadu Barat beserta aparat, Dinas Lingkungan Hidup, Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kabupaten Boalemo serta para ibu rumah tanga di Desa Pentadu Barat.
“Sosialiasi ini bertujuan memberdayakan masyarakat dalam Ibu-ibu melalui Peran Bank Sampah dalam meningkatkan pendapatan di Desa tersebut,” ujar Dosen Pembimbing KKS Mahasiswa UNG Selvi.
Menurut Selvi, dalam KKS mahasiswa bersama dosen dituntut mampu memanfaatkan pengetahan dan teknlogi untuk menangani masalah yang dihadapi masyarakat Desa Pentadu Barat. Dari hasil identifikasi, salah satu permasalahan yang dialami masyarakat adalah pengelolaan sampah.
“Lewat Bank Sampah bisa dihasilkan berbagai produk organik yang siap dipasarkan. Sehingga memberikan manfaat nilai ekonomis dan pendapatan bagi masyarakat. Terutama kaum ibu-ibu,” tutur Selvi.
“Melalui program Bank Sampah turut meningkatkan manajemen tata kelola bank sampah. Sehingga masyarakat memiliki minat untuk memilih dan memilah sampah,” sambung Selvi menambahkan.
Lebih lanjut, Selvi mengatakan, KKS Pengabdian adalah wadah bagi masyarakat untuk dapat berinteraksi. Selain itu bersosialisasi dan bekerja sama untuk pemberdayaan masyarakat.(aldi/gopos)