GOPOS.ID, GORONTALO – Mahasiswa Univesitas Bina Taruna (Unbita) Gorontalo mendorong pihak kampus agar dapat mempertahankan kegiatan Kuliah Orientasi yang tiap tahun menjadi agenda penting bagi mahasiswa.
Menurut Moh. Raihan Medaa salah satu peserta kuliah orientasi 2024 bahwa sebelum pelaksanaan kegiatan mahasiswa bersama-sama pihak kampus diajak untuk duduk bersama membahas lokasi dan anggaran pelaksanaan kuliah orentasi.
Apalagi dalam kegiatan tersebut tidak memaksakan mahasiswa harus melunasi pelaksanaan kuliah orientasi dalam satu semester saja. Melainkan jauh-jauh hari sebelumnya biaya kuliah orientasi disampaikan kepada mahasiswa.
“Pelaksanaan kuliah orientasi untuk mahasiswa untuk semester 4. Bahkan dimudahkan dengan cara diangsur jika tidak mampu membayar sekalian. Sebelum pelaksanaan juga kami disampaikan lokasi dan biayanya. Soal tingginya harga pasti disesuaikan dengan lokasi dan transportasi yang digunakan selama pelaksanaan. Jika ada yang tidak setuju, pasti ada solusi ,” ucapnya.
Dikatakan Raihan kuliah orientasi sendiri di tahun ini lebih berkualitas. Sebab mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman serta ilmu baru. Tidak hanya sekadar jalan-jalan semata.
Terkait dengan beberapa agenda yang tidak sempat dilaksanakan, bukan berarti pihak kampus mengabaikan, namun lebih keefektifan waktu termasuk penggunaan travel kunjungan dari tempat satu ke tempat lainnya.
“Tahun ini lebih banyak tempat yang kita kunjungi, dan semua tempat yang dikunjungi bukan hanya jalan-jalan semata. Kalau ada beberapa tempat yang tidak sempat dikunjungi, itu murni karena ada hal-hal non teknis. Sehingga membuat keterlambatan dan kita harus bergerak ke tempat lain. Karena tidak semua mahasiswa itu konsisten terhadap waktu, sehingga ada waktu yang tentu dikorbankan. Tetapi pada intinya pelaksanaan kuliah orientasi tahun ini lebih berkualitas,” terangnya.
Unbita sendiri menurutnya adalah salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Gorontalo. Selain biaya kuliah yang tidak terlalu tinggi, program-program kegiatannya pun jelas dan terarah serta tidak ada pengutan-pungutan di luar dari kegiatan yang sudah disampaikan sejak awal masuk.
“Kami berharap kegiatan kuliah orientasi ini tetap dijalankan. Karena sepengetahuan saya, semua kampus melakukan hal yang serupa. Ini juga menjadi pengalaman baru bagi mahasiswa serta pengenalan dengan wilayah lain. Mungkin saja ada yang belum pernah keluar daerah, nanti setelah ada kegiatan seperti ini baru bisa keluar daerah. Dan pastinya kampus Unbita selalu punya solusi dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, khususnya terkait dengan biaya,” jelasnya.
Ditempat berbeda, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unbita, Yahya Antu, S.AB., M.Si menegaskan bahwa pelaksanaan kuliah orientasi tidak ada paksaan dan merupakan kesepakatan bersama antara mahasiswa dan pihak kampus.
“Semua biaya semua jelas dan terinci. Di tahun ini ada tiga lokasi, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Kediri dengan biaya yang disepakati Rp 11juta,”kata Yahya.
Untuk tentatif pelaksanaan sendiri sudah diagendakan jauh hari sebelumnya. Hanya saja menurut Yahya Antu terdapat hal-hal yang tidak terduga berkaitan dengan konsistensi waktu, baik dari mahasiswa itu sendiri maupun pejabat di lokasi yang kami kunjungi.
“Ada pergeseran waktu yang tidak bisa kita hindari, sehingga kegiatan seperti di Jakarta mau ke Monas atau Tanah Abang itu tidak bisa laksanakan. Karena disaat itu Pemkot Jakarta Pusat itu ada reschedule, sehingga seharusnya itu waktu jalan-jalan kita gunakan untuk ke Pemkot Jakarta Pusat. Kegiatan ini lebih penting dibandingkan jalan-jalan itu. Belum lagi ada mahasiswa yang tidak konsisten dengan waktu. Harusnya berangkat jam 7 pagi, ada mahasiswa yang terlambat hingga beberapa jam,” jelasnya.
Kondisi-kondisi inilah yang kemudian membuat waktu kegiatan di tempat lain tidak bisa terlaksanakan. Hanya saja secara umum semua agenda-agenda penting, termasuk pengenalan mahasiswa di tempat-tempat yang menjadi tujuan kuliah orientasi terlaksanakan seluruhnya. Bahkan di Surabaya ada seminar nasional yang dilakukan.
“Jika ini dinilai dengan uang, pastinya ilmu yang mereka dapatkan lebih besar dari uang tersebut. Dan semua pembiayaan kami jelas, mulai dari tiket pesawat, hotel hingga travel yang kita gunakan disana semua terinci dengan bagus. Dan kami tidak membebani mahasiswa dengan pengeluaran di luar dari komitmen awal kita,” kata Yahya.
Ia juga menyayangkan jika ada mahasiswa yang mengeluhkan dengan pelaksanaan kuliah orientasi, apalagi sudah ada tudingan-tudingan korupsi.
“Padahal mahasiswa sendiri melihat bagaimana pelaksanaan kuliah orientasi yang sudah kami laksanakan, jika ada yang tidak setuju disampaikan. Selama ini kami tidak tertutup dengan mahasiswa, apapun yang menjadi keluhan mereka kami sering memberikan solusi-solusi terbaik. Mudah-mudahan ini jadi pengalaman berharga bagi kami,” tandasnya. (adm-01/gopos)
Sesuatu yg bermanfaat wajib utk dilanjutkan