GOPOS.ID, GORONTALO – Ini harus menjadi perhatian bersama seluruh pemerintah dan masyarakat di Gorontalo. Laju penularan virus corona (Covid-19) di Gorontalo saat ini masuk dalam daftar tertinggi di Indonesia.
Dalam rentang waktu 16-26 Juli 2020, laju pertambahan covid-19 di Gorontalo mencapai 400 persen. Situasi itu terjadi seiring lonjakan pasien positif baru yang mencapai angka di atas 100 orang.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menyampaikan situasi penularan Covid-19 di Gorontalo harus mendapat perhatian serius. Baik oleh pemerintah maupun masyarakat secara luas.
“Ada tiga wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota di Gorontalo dengan risiko tinggi, dan ada tiga juga dengan risiko sedang,” ujar Prof.Wiku sebagaimana dilansir Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPNB), Selasa (28/7/2020).
Baca juga: KPU Ingatkan Protokol Kesehatan Jelang Pilkada 2020
Tiga daerah di Gorontalo dengan risiko tinggi penularan covid-19 adalah Kota Gorontalo, Kabupaten Boalemo, serta Bone Bolango. Daerah yang risiko sedang adalah adalah Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara, dan Pohuwato.
“Kalau kita lihat perkembangannya, dari sekitar 16,6 persen untuk risiko tinggi pada Minggu, 19 Juli 2020, naik menjadi 50 persen pada Minggu 26 Juli,” ungkap Prof.Wika.
Ia mengatakan, terlihat kenaikan kasus covid-19 di Gorontalo pada minggu terakhir. Dari 72 menjadi 369. Ini adalah kenaikannya lebih dari 400 persen, khususnya pada minggu 16 sampai 26 Juli.
“Ini perlu menjadi perhatian kita bersama,” tegasnya.
Dilihat dari kelompok usia, pasien positif terbanyak berada pada usia produktif 18-30 tahun. Yaitu sebesar 40,54 persen. Selanjutnya yang meninggal usia 45 tahun ke atas kontribusinya 82 persen.
“Mohon agar masyarakat usia produktif untuk betul-betul menerapkan protokol kesehatannya. Agar tidak menjadi positif atau tertular, karena ini membahayakan kelompok-kelompok rentan,” ucapnya.(adm-02/gopos)