GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Kota Gorontalo Yurita Walangadi menegaskan lahan pertanian di Kota Gorontalo hanya dibatasi hingga 250 hektar.
Hal ini seiring dengan terus bertambahnya lahan pembangunan di Kota Gorontalo. Untuk itu pihak dinas menegaskan membatasi dengan memasangkan target 250 hektar.
“Potensi lahan pertanian di Kota Gorontalo memang tak bisa dipungkiri, setiap tahun mengalami pengurangan,” tegas dia dikonfirmasi, Senin (17-2-2025).
Lanjutnya dari lahan yang sebelumnya berjumlah 741 hektar di 2024 saat ini berkurang menjadi 725 hektar sebab ada beberapa yang dialihfungsikan.
“Kota Gorontalo ini memang tempat beroperasinya barang dan jasa dan pasti sasarannya lahan pertanian atau sawah,” ujar dia.
Dirinya menerangkan untuk membatasi hal itu terus bertambah, maka pihak dinas menetapkan RT RW yang disebut Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) yang jumlahnya 459 hektar dan di RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) Kota Gorontalo itu tertuang 250 hektar lahan sawah itu tidak bisa dialihkan fungsikan.
“Atau disebut Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) untuk 20 tahun kedepan,” ujarnya menerangkan.
Dirinya menegaskan, jadi jikalau ada beberapa pihak yang ingin melakukan penimbunan dan pengalihfungsian lahan pertanian pihak tersebut harus mengantongi izin dan rekomendasi dari PTSP Kota Gorontalo.
“Bermohon di sana dan beberapa tim seperti pertanian dan PU akan turun untuk melihat langsung serta mengeluarkan izinnya,” kata dia.
“Dan pasti setiap berjalannya waktu alih fungsi lahan akan bertambah,” tutupnya. (Putra/Gopos)