GOPOS.ID, GORONTALO – Intensitas curah hujan yang cukup tinggi membuat aliran sungai Bulango, di Bone Bolango meningkat. Kondisi itu berdampak warga di Desa Tupa, dan Boidu, Kecamatan Bulango Utara, Bone Bolango. Para warga di dua desa tersebut harus berjibaku dengan arus banjir yang menerjang wilayah Bulango Utara.
Informasi adanya banjir yang menerjang wilayah Bulango Utara diterima Korem 133/Nani Wartabone, Gorontalo. Menindaklanjuti hal itu, Komandan Korem (Danrem) 133/Nani Wartabone, Kolonel Czi Arnold AP Ritiauw menurunkan tim untuk melakukan evakuasi ratusan warga korban banjir. Proses evakuasi dilakukan bekerja sama Badan Penanggulangan Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (BASARNAS), serta dinas terkait provinsi dan kabupaten/kota.
Proses evakuasi dilakukan dengan membantu masyarakat ke lokasi yang aman. Sejalan dengan hal itu turut pula dilakukan penanganan korban yang mengalami luka. Termasuk korban meninggal.
Sedikitnya ada 3 orang meninggal, 15 orang luka berat, 3 orang luka ringan, serta 100 orang mengungsi. Selain itu terdapat dua rumah hanyut.
Penanganan korban banjir tersebut merupakan bagian simulasi, yang dilaksanakan Korem 133/Nani Wartabone. Yakni simulasi penanganan korban banjir. Simulasi dilakukan untuk mempertajam koordinasi instansi yang terkait terhadap penanggulangan bencana alam.
“Terima kasih kepada instansi terkait yang telah bersama menggelar latihan seperti ini. Dengan harapan, setelah ini apabila terjadi kita telah siap menghadapi persoalan seperti ini,” kata Arnold AP Ritiauw.
Menurut Arnodl Ritiauw, kegiatan latihan telah berlangsung selama tiga hari. Diawali teori singkat selama dua hari. Setelah itu dilanjutkan praktek lapangan.
“Kegiatan ini berlangsung di Desa Tupa dan Desa Buidu, Kecamatan Bolango Utara Kabupaten Bone Bolango yang berlokasi di belakang Kantor Kecamatan Bolango Utara,” terang Arnold AP Ritiauw.(aldy/gopos)