GOPOS.ID, GORONTALO – Bank Indonesia (BI) kembali menunjukkan komitmennya untuk memajukan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Gorontalo. Kali ini komitmen tersebut diwujudkan melalui Gebyar UMKM yang berlokasi di Gedung Bele Limbui Kota Gorontalo, Sabtu-Senin (26-28/4/2025).
Sedikitnya ada 190 pelaku UMKM yang dilibatkan dalam kegiatan Gebyar UMKM 2025. Mereka merupakan UMKM binaan dan nonbinaan Kantor Perwakilan BI Gorontalo yang bergerak di bidang fesyen, kuliner/olahan pangan, serta kerajinan tangan (handycraft).
Selain ajang promosi dan transaksi produk UMKM, Gebyar UMKM juga diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan. Seperti pelantikan Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Gorontalo, edukasi transaksi nontunai dan Cinta Bangga Paham Rupiah, fashion show karawo, hingga pemilihan Duta UMKM Provinsi Gorontalo 2025.
Selain itu pada Gebyar UMKM dibuka layanan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh Kanwil Kemenkum, layanan izin edar oleh BPOM, layanan Sertifikasi Jaminan Halal BPJPH, layanan Izin Usaha-NIB, hingga layanan konsultasi kemasan. Gebyar UMKM 2025 juga menjadi momentum awal (kick off) Hulondalo Art and Craft Festival.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Bambang Setya Permana, mengungkapkan Gebyar UMKM merupakan kolaborasi Bank Indonesia bersama Pemerintah daerah di Gorontalo, serta Dekranasda Gorontalo dalam rangka mengembangkan UMKM di Gorontalo. UMKM merupakan tulang punggung ekonomi yang memiliki ketahanan menghadapi situasi baik skala nasional maupun global.
“UMKM telah terbukti menjadi penopang saat krisis moneter 1998 dan pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu,” ungkap Bambang Setya Permana.
Untuk mengembangkan ketahanan UMKM, BI bersama pemangku kepentingan telah melakukan berbagai langkah dan upaya. Seperti pada awal 2025 ini telah dilakukan kurasi UMKM, yang kemudian dilanjutkan dengan peningkatan kapasitas pelaku usaha. Adapun UMKM binaan BI Gorontalo dibagi dalam empat klasifikasi. Yakni UMKM potensial, UMKM Sukses, UMKM Digital, serta UMKM Ekspor.
“Beberapa komoditas dari Gorontalo telah berhasil menembus pasar internasional, seperti sulaman karawo, teh daun sirsak serta produk olahan jagung juga masuk dalam daftar komoditas ekspor,” kata Bambang.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, dalam sambutannya mengapresiasi dukungan BI terhadap pengembangan UMKM di Gorontalo. Ia berharap makin banyak UMKM di Gorontalo yang maju dan berkembang.
“Tadi dilakukan bussiness matching senilai Rp1 miliar lebih. Saya berharap ke depan ada 10 UMKM yang bisa pula mengikuti hal serupa,” ujar Gusnar Ismail.
Selain itu Gusnar juga berharap peran dari Dekranasda untuk menopang serta mendorong kemajuan UMKM di Gorontalo.(hasan/gopos)