GOPOS.ID, GORONTALO – Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri melakukan Studi Serosurvei Antibodi Covid-19 Berbasis komunitas di 25 Provinsi di Indonesia. Provinsi Gorontalo menjadi diantara daerah sampling tersebut.
Peneliti Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbangkes Kemenkes RI Ratih Dian Saraswati, M. Biomed., mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 yang saat ini melanda dunia dan Indonesia memungkinkan terjadinya infeksi alamiah. Dengan mengetahui status kekebalan masyarakat dapat membantu otoritas Kesehatan merencanakan kebutuhan sistem kesehatan di masa depan.
“Hal ini mendasari dilakukannya penelitian untuk mengetahui status imunitas masyarakat dengan pemeriksaan antibodi kuantitatif” kata Ratih, Selasa (23/11/2021).
Lanjut Ratih, metode pemeriksaan yang digunakan adalah electro-Chemiluminescence Immunoassay (ECLIA) anti SARS-Cov-2.
Secara khusus, Ratih menjelaskan tujuan pelaksanaan studi ini yaitu untuk mengidentifikasi titer antibodi sebagai indikator tingkat kekebalan terhadap infeksi SARS-Cov-2 pada populasi yang divaksinasi dan infeksi alami. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan antibody dan Memperkirakan proporsi infeksi simtomatik dan asimtomatik.
“Dengan Serosurvei ini diharapkan dapat menggambarkan data nasional dan memberikan input serta rekomendasi untuk Optimalisasi hasil, manfaat dan dampak vaksinasi Covid-19 pada masyarakat” ujarnya.
Pelaksanaan studi ini dibagi menjadi dua bagian dimana Kementerian Dalam Negeri melakukan serosurvei di wilayah aglomerasi mencakup 9 provinsi dan 47 kabupaten/kota (10.284 sampel). Kementerian Kesehatan akan melakukan serosurvei di luar area aglomerasi meliputi 25 provinsi dan 53 kabupaten/kota 11.600 sampel) sehingga dapat melengkapi data Kemendagri untuk menjadi representasi nasional.
Baca juga: PPKM Level 3 saat Nataru, Satgas Covid-19 Pohuwato Tunggu Aturan Resmi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, menyambut baik Kegiatan studi Serosurvei Antibodi Covid-19 Berbasis Komunitas di Provinsi Gorontalo.
“Tentunya studi ini penting agar kita mendapatkan gambaran profil kekebalan terhadap virus Covid-19 karena kita ketahui bersama saat ini pemerintah sedang gencar melakukan vaksinasi untuk mencapai Herd Immunity” ungkap dr. Yana.
Selain itu, dr. Yana berharap Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri yang melakukan studi ini dapat memberikan diseminasi informasi hasil penelitian ke pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan.
“Hasil studi ini dapat dijadikan rujukan untuk pengambilan kebijakan dalam penanganan Covid-19 dan keberhasilan vaksinasi di Indonesia umumnya dan Provinsi Gorontalo Khususnya” pungkasnya.
Pelaksanaan studi di Provinsi Gorontalo telah dimulai sejak tanggal 20 Nopember sampai dengan 1 Desember 2021 dan berlokasi di Kabupaten Gorontalo sebanyak 9 desa dengan jumlah responden 180 orang dan kota Gorontalo di 6 kelurahan dengan responden berjumlah 120 orang.
Adapun metode sampling dengan Stratified multi-stage cluster sampling design di dua tahap dimana tahap 1 (satu) di unit desa/kelurahan dan tahap 2 (dua) penduduk berusia 1 (satu) tahun ke atas. (muhajir/gopos)