GOPOS.ID, GORONTALO – Musim kering/kemarau yang melanda Gorontalo memberi dampak luas bagi masyarakat. Selain para petani tak bisa menanam, masyarakat juga mengalami krisis air bersih.
Hal itu sebagaimana dialami warga di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol). Sedikitnya 1.418 kepala keluarga (KK) dengan 4.074 jiwa krisis air bersih. Dari jumlah tersebut itu tersebar di 10 desa di empat kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bone Bolango, Gagarin Hunawa, mengatakan empat kecamatan yang mengalami krisis air bersih itu, yaitu Kecamatan Kabila Bone meliputi Desa Huangobotu dan Oluhuta. Kecamatan Suwawa Selatan terdiri dari Desa Libungo, Pancuran, dan Bulontala Timur.
Selanjutnya, Kecamatan Bulango Timur, yakni Desa Bulotalangi, Bulotalangi Timur, Bulotalangi Barat, dan Popodu. Kemudian Kecamatan Suwawa satu desa, yakni Desa Helumo.
”Setiap hari kami di BPBD mendistribusikan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan tersebut,” kata Gagarin Hunawa.
Baca juga: Merokok, Warga Bonebol Dicoret dari PBI BJPS Kesehatan
Ia mengungkapkan, misalnya di Desa Oluhuta Kecamatan Kabila Bone setiap harinya sebanyak 10.000 liter air didistribusikan. Begitu juga di Desa Huangobotu 15.000 liter, Desa Bulotalangi 10.000 leter, Desa Libungo 15.000 liter, begitu juga desa-desa lainnya.
“Sudah ada beberapa desa lainnya lagi yang sudah menelpon ke BPBD untuk minta suplai air. Mereka sudah berjanji akan mengantar surat permohonan tertulis ke kantor BPBD,” ujarnya.
Pendistribusian air bersih dilakukan BPBD Bone Bolango dibantu armada dari BPBD Provinsi Gorontalo, armada PMI Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango, PDAM, dan Damkar. Selain itu Tagana Bone Bolango turut menyuplai air bersih ke masing-masing desa yang terdampak kekeringan itu.
Dirinya menambahkan pada prinsipnya, BPBD akan menyuplai air apabila ada laporan tertulis dari desa dengan mencantumkan jumlah KK dan jumlah jiwa.(Isno/gopos)