GOPOS.ID, GORONTALO – Kebakaran yang melanda sebuah rumah di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo dipastikan akibat kurangnya kehati-hatian. Yakni merokok sambil menyalin bensin (premium) dari tangki sepeda motor ke jerigen (gallon).
Salah seorang keluarga korban Roni H Bumulo menjelaskan, kebakaran bermula ketika salah seorang pekerja menyalin bensin dari tangki sepeda motor ke sebuah gallon. Bensin tersebut ditampung untuk kemudian dijual ecer di kios bensin di teras depan rumah.
“Kebetulan keluarga di sini menjual bensin. Jadi ada anak buah yang menyalin bensin dari sepeda motor ke gallon,” ujar Roni yang ditemui gopos.id di lokasi kejadian.
Baca juga : Rumah Caleg Perindo Terbakar
Saat sedang menyalin bensin, pekerja yang diketahui bernama Is (30) itu menyalakan rokok. Roni yang melihat peristiwa itu sempat memberi perintan dan melarang.
“Saya sempat bilang pergi merokok di jauh sana. Tidak usaha kerja (salin,red). Nanti kami saja yang kerja,” ungkap Roni.
Peringatan Roni itu tak digubris Is. Is justru menyalakan rokoknya. Percikan api ketemu uap bensin. Blaarr.. Api menyembul di atas mulut jerigen/gallon.
“Api awalnya cuman di mulut gallon. Nah kemungkinan saat itu dia sudah panik, maka ditarik (dibawa,red) gallon. Rencananya mau dibawa menjauh dari rumah. Tapi begitu ditarik, justru api malah membesar,” tutur Roni H Bumulo yang tercatat merupakan caleg Perindo Gorontalo.
Baca juga: Pembunuhan Sadis Panjaitan: Sekeluarga Dibantai, Dua Tewas, Dua Kritis
Dari teras api menyebar ke bagian atas rumah. Tiupan angin cukup kencang membuat api dengan mudah berkobar dan menjalar ke bagian rumah lainnya. Penghuni rumah yang berada di dalam rumah langsung berupaya menyelamatkan diri. Mereka lari dari pintu belakang dan kemudian keluar rumah.
“Tidak ada tersisa. Habis semua. Total kerugian ditaksir sekitar Rp200 juta,” ujar Roni.
Lebih lanjut Roni meluruskan informasi bila rumah yang terbakar adalah rumahnya. Menurut Roni, rumah yang terbakar merupakan milik orang tuanya.
“Jadi kebetulan ini rumah orang tua. Di dalam rumah ada 2 Kepala Keluarga (KK) dengan total 7 jiwa,” ungkap Roni.(andi/adm-02/gopos)