GOPOS.ID, BOALEMO – Sepanjang Januari 2021 hingga pertengahan Juli 2021, sedikitnya 22 kasus kebakaran terjadi di Kabupaten Boalemo. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 kasus diakibatkan korsleting atau arus pendek listrik.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Boalemo, Erfin Susanto menyebutkan pemicu kebakaran akibat arus pendek ini hendaknya bisa menjadi perhatian masyarakat. Utamanya dalam aspek pencegahan agar tidak terjadi korsleting listrik.
Erfin Susanto mengatakan guna mengantisipasi terjadinya kebakaran pihaknya gencar melakukan sosialisasi tentang pencegahan kebakaran.
“Rencananya juga kami akan bekerja sama dengan pihak Kecamatan untuk melakukan himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan kebakaran ini,” kata Erfin
Erfin Susanto menjelaskan hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat guna mengantisipasi terjadinya kebakaran yaitu dengan melakukan perawatan perangkat listrik, menyiapkan alat pemadam kebakaran ringan, serta mengganti perangkat listrik dan dapur jika sudah rapuh dan bocor.
“Karena bisa jadi kebakaran merupakan musibah yang sebagian besar terjadi akibat kelalaian manusia,” jelas Erfin.
Erfin Susanto juga berharap masyarakat dapat menyimpan,menempel dan menyerukan kontak person nomor darurat kebakaran terutama di rumah,instansi,rumah makan,perhotelan,fasilitas umum dan lainnya.
“Ini sebagai gerak cepat kita dalam penanganan kejadian kebakaran,” tutup Erfin
Adapun data kebakaran tersebut tersebar dibeberapa wilayah yaitu Kecamatan Tilamuta sebanyak 8 kasus, Botumoito 3 kasus, Mananggu 2 kasus, Dulupi 3 kasus, Paguyaman 2 kasus, Paguyaman Pantai 3 kasus, dan Wonosari 1 kasus.
Sementara penyebab kebakaran didominasi korsleting listrik sebanyak 13 kasus, Gas LPG 2 kasus, dan penyebab lainnya 7 kasus.
Selain menanggulangi kejadian kebakaran, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Boalemo turut menanggulani bencana alam yang terjadi didaerah tersebut sebanyak 4 kasus.(Indra/gopos)