GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo meminta orang tua agar meningkatkan pengawasan terhadap anak. Hal ini disampaikan menyikapi tingginya kasus panah wayer yang didominasi oleh remaja.
Sebelumnya telah terjadi kasus panah wayer yang mayoritas pelaku maupun korban adalah remaja. Fenomena ini mendapat respon dari berbagai pihak. Salah satunya Dinas Sosial Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo, Nurhayati Oli’i, mengungkapkan bahwa kasus panah wayer di Gorontalo memang sudah parah. Terlebih di wilayah Kota Gorontalo, teror panah wayer menjadi kekhawatiran tersendiri oleh masyarakat.
“Saya mengharapkan sebagaimana anak sekolah itu, tidak hanya tanggung jawab guru. Pengawasan anak harus ditingkatkan. Orang tua harus tahu ke mana anak-anaknya kalau malam. Jadi harus kita awasi mereka,” ujar Nurhayati kepada gopos.id, Senin (23/9/2019).
Lebih lanjut Nurhayati mengatakan keprihatinannya kepada anak-anak yang kini tak bebas lagi keluar rumah akibat teror panah wayer.
“Kami dari pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak baik kementrian maupun dinas sosial berusaha melakukan pendampingan. Kita juga telah melakukan edukasi dan advokasi terhadap anak-anak remaja,” tandasnya (muhajir/gopos)