GOPOS.ID, GORONTALO – Virus corona varian delta dipastikan sudah masuk di Provinsi Gorontalo. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman mengatakan, satu kasus covid-19 varian delta di Gorontalo tersebut terjadi dua bulan yang lalu. Tepatnya pada April 2021.
“Kejadiannya bulan April berarti dua bulan lalu. Dia ditabrak motor kemudian dibawa ke rumah sakit dan langsung meninggal dunia di UGD. Tapi sebelum meninggal sudah diambil swab hasilnya positif,” tutur dr. Yana saat dikonfirmasi gopos.id, Jumat (25/6/2021).
dr. Yana menyebutkan, yang bersangkutan merupakan warga Bone Bolango. Hasil positif swab test yang bersangkutan kemudian dikirim ke Litbangkes untuk dideteksi dari proses whole genome sequencing (WGS). Hasilnya keluar pada 20 Juni 2021.
“Dua bulan kemudian baru hasilnya keluar kemarin. Hasilnya positif delta,” kata dr. Yana.
Menurut dr. Yana, langkah maksimal yang bisa lakukan oleh dinas kesehatan karena kasus delta di Gorontalo terjadi dua bulan yang lalu adalah memantau orang-orang terdekat dari yang bersangkutan.
“Maksimal yang bisa kita lakukan juga adalah mengirim sebanyak mungkin sampel genome sequencing ke Balitbangkes. Apalagi yang terkonfirmasi berulang-ulang kali dan yang memiliki gejala yang berat atau lama sembuhnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata dr. Yana, varian delta memiliki potensi menular lebih cepat dan gejala yang dialami oleh penderita varian covid-19 yang berasal dari India ini lebih berat bahkan mematikan.
Lebih lanjut dr. Yana turut mengajak masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan. Langkah 3M wajib dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“Masyarakat yang sudah divaksin juga tidak menjamin dia tidak tertular kalau tidak pakai masker tetap virus masuk lewat pernapasan. Saya liat sekarang fenomena pakai masker sudah tidak ada. Artinya biar sudah divaksin tetap akan tertular, tapi perbandingannya dengan yang belum divaksin, yang sudah divaksin lebih kuat imunenya, dan gejala yang ditimbulkan oleh covid-19 tidak terlalu berat,” sebut dr. Yana. (muhajir/gopos)