GOPOS.ID, GORONTALO – Tak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Bukan hanya setahun atau dua tahun. Perjuangan panjang mewarnai pendirian kampus baru Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Perjuangan itu dimulai pada 2008 silam. Diawali penyusunan rencana pendirian kampus baru UNG. Kajian dan pembahasan melibatkan internal maupun eksternal kampus UNG dilakukan secara intensif.
Tahap penyusunan rencana itupun dilanjutkan dengan penyiapan. Mulai dari kelengkapan dokumen hingga kesiapan lahan.
Perjuangan pendirian kampus baru UNG tak berhenti di situ. Pihak Rektorat UNG kembali memutar otak untuk mencari sumber pendanaan. Sebab, pendirian kampus baru tak mungkin hanya mengandalkan anggaran UNG sendiri.
Baca juga : Gubernur Beri Mahyani Korban Puting Beliung, Instruksi Seminggu Selesai
Proposal pendanaan disusun Panitia Pembangunan Dr.Eduart Wolok,ST.,MT bersama tim. Kala itu Eduart Wolok menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan. Lobi-lobi di pemerintah pusat maupun lembaga donor internasional senantiasa dilakukan. Hingga akhirnya pada 2014, pengembangan kampus UNG di-support oleh Islamic Development Bank (IDB). IDB menyokong pembangunan kampus baru UNG senilai Rp300 miliar.
Sejalan hal itu, Eduart Wolok turut diberi amanah sebagai Direktur Eksekutif Programe Implementation Unit–Islamic Development Bank (PIU–IDB) UNG.
Pasca penandatangan kerja sama dengan IDB dan serangkaian persiapan. Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Ristekdikti) Mohamad Nasir melakukan peletakan batu pertama pembangunan kampus baru UNG, 20 Juli 2018. Lokasinya tak jauh dari kawasan block plan Kabupaten Bone Bolango.
Selang enam bulan, gedung kampus baru UNG akan diresmikian. Sesuai rencana, peresmian gedung kampus baru UNG akan dilaksakan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir pada Kamis, 24 Januari 2019.
“Kampus baru ini merupakan milik seluruh civitas akadmika UNG. Bahkan seluruh milik rakyat Gorntalo,” ujar Direktur Eksekutif Programe Implementation Unit–Islamic Development Bank (PIU–IDB) UNG Eduart Wolok.
Baca juga : Kapolri Mutasi 48 Perwira, Idham Azis Jabat Kabareskrim
Kandidat Rektor UNG itu mengakui bila pembangunan kampus baru UNG merupakan proses yang cukup panjang. Meski begitu semangat untuk mewujudkan kampus baru UNG untuk kemajuan pendidikan di daerah ini tak pernah kendur.
“Ini bukan dimulai dua atau tiga tahun. Tetapi prosenya panjang. Dimulai dari 2008. Kita susun, kemudian disiapkan dan selanjutnya diusulkan,” ungkap Eduart Wolok.
“Dan Alhamdulillah pada 2014 sudah mulai implemetasi pelaksanaannya,” sambung Eduart menambahkan.
Eduart berharap, hadirnya kampus baru UNG akan menjadi kebanggaan bagi civitas akademika UNG serta masyarakat Gorontalo.(adm-02)