GOPOS.ID, GORONTALO – Bagi seorang muslim, dunia bukanlah tujuan hidup abadi sehingga itu di dalam ajaran Agama Islam, seorang muslim diwajibkan selalu berbuat baik kepada sesama baik yang beragama Islam maupun non Islam.
Kebaikan seorang muslim merupakan bekal dirinya untuk meraih kebahagiaan di akhirat nanti. Ketua Persaudaraan Haji Rabi’ah Al-Hijaz Dr. H. Adnan, M.Ag dalam kajian Keagamaannya mengatakan ada 4 perkara yang paling baik dari yang baik dan ada pula 4 perkara yang paling buruk dari yang buruk.
Baca juga: MUI Gorontalo Minta Pemerintah Lebih Meningkatkan Perhatiannya Terhadap Santri
Kang Adnan (Sapaan akrab Dr. H. Adnan, M.Ag) menjelaskan 4 perkara paling baik dan 4 perkara paling buruk tersebut tertulis dalam kitab Nashoihul ‘Ibad karya Imam Nawawi.
“Perkara yang pertama adalah rasa malunya pada kaum lelaki adalah baik, namun jauh lebih baik lagi bila rasa malu itu ada pada kaum wanita,” ungkap Kang Adnan yang juga menjabat sebagai Ketua VIII Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Gorontalo.
Lebih lanjut Kang Adnan mengatakan perkara yang kedua adalah bersikap adil yang dimiliki pada setiap orang itu baik, namun sikap adil yang dimiliki oleh para penguasa atau pemerintah jauh lebih baik.
“Ketiga tobatnya orang yang sudah tua itu baik, namun yang jauh lebih baik lagi tobatnya anak muda,” ujarnya
“Dan bermurah hatinya orang kaya itu baik, namun jauh lebih baik lagi bermurah hatinya kaum fakir miskin,” tambahnya
Baca juga: MUI Gorontalo Minta Pemerintah Lebih Meningkatkan Perhatiannya Terhadap Santri
Selain itu Akademis IAIN Sultan Amai Gorontalo itu juga menjelaskan 4 Perkara paling buruk dari yang buruk, pertama perbuatan maksiat atau dosa yang dilakukan oleh kaum muda itu buruk, namun masih ada yang jauh lebih buruk lagi yaitu perbuatan maksiat yang dilakukan kakek-kakek.
Kemudian kedua menyibukan dengan segala macam urusan duniawi bagi orang yang bodoh itu buruk, namun jauh lebih buruk lagi bila yang menyibukkan diri dengan urusan duniawi itu adalah orang alim.
“Malas beribadah bagi orang awam itu buruk, namun jauh lebih buruk bila malas beribadah itu dilakukan oleh kalangan ulama dan santrinya,” lanjut Kang Adnan
“Berlaku sombong bagi orang kaya itu buruk, namun jauh lebih buruk bila yang berlaku sombong itu kaum fakir miskin,” pungkasnya (Ari/Gopos)