GOPOS.ID, PATILANGGIO – Kepala Desa (Kades) Iloheluma berinisial AH atau Agus Hippi membantah tuduhan penganiayaan terhadap seorang kakek bernama Suaiba Kahala. Menurutnya, kejadian yang terjadi pada, Senin (27/01/2025) tersebut merupakan salah paham terkait penjualan tanah dan pohon kelapa.
Kades Iloheluma, Agus Hippi menjelaskan, permasalahan bermula dari penjualan sebidang tanah beserta beberapa pohon kelapa oleh Kakek Suaiba kepada dirinya. Namun, belakangan muncul klaim dari pihak lain yang mengaku sebagai pemilik tanah tersebut.
“Tanah itu sudah terjual dan pemilik yang baru telah mulai membangun di lahan tersebut. Namun, Kakek Suaiba membantah pernah menjual tanah itu, meski ada saksi yang menyatakan uang penjualan diterima olehnya,” ujar Agus.
Agus mengungkapkan kejadian bermula ketika kakek Suaiba mendatangi rumahnya dengan nada keras. Kades kemudian keluar dari kamar sembari mengenakan sarung dan meminta kakek untuk duduk agar masalah bisa dibicarakan.
“Saya menawarkan dua alternatif dengan mengembalikan uang saya atau ganti dengan sebidang tanah lain yang ukurannya sama. Namun, saat saya meminta beliau duduk, justru saya dipukul di wajah bagian kiri,” ungkap Agus.
Agus mengaskan tidak memukuli warganya itu, ia hanya menangkis secara refleks. Akibatnya, kakek yang sudah berusia lanjut itu terjatuh.
“Saya menahan sarung agar tidak lepas, dan memegang kaki warganya yang terus menendang. Jika benar saya menyeretnya, pasti ada bekas lecet pada tubuhnya, tapi itu tidak ada,” tegas Agus.
Kades mengaku telah melakukan visum untuk membuktikan adanya kekerasan yang diterimanya. Ia juga membantah tuduhan dirinya memukuli kakek dengan kursi.
“Tidak benar saya memukul dengan kursi. Jika benar, tentu ada bekas luka atau cedera pada kepala beliau. Saat kejadian, ada banyak saksi, termasuk kepala dusun, polisi, dan warga,” tutup Agus.(Yusuf/Gopos)