GOPOS.ID, GORONTALO – Sukses tampil gemilang dengan berbagai prestasi. Kabupaten Gorontalo kini melangkah menuju Kota Cerdas (Smart City).
Langkah Pemkab Gorontalo di bawah kepemimpinan Bupati Nelson Pomalingo itu menuai respon positif pemerintah pusat. Kabupaten Gorontalo untuk kali pertama diberikan tiket peserta calon daerah Smart City. Di Gorontalo hanya ada dua daerah yang mendapat kesempatan tersebut. Yakni Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
Terkait hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan assessment (penilaian) terhadap peserta calon daerah Smart City. Penilaian berlangsung di gedung Pusat TIK Nasional (Pustiknas), Tangerang Selatan, Jumat (22/2/2019).
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Gorontalo Drs. Azis Nurhamidin mengatakan, program ini merupakan peluang bagi Kabupaten Gorontalo memaparkan program pemda. Tujuannya agar pemerintah pusat dapat memberikan dukungan berkaitan pengembangan e-Government (pemerintahan berbasis TIK). Dukungan tersebut dalam bentuk program dan insfrastuktur.
“Hasil seleksi Kementerian Kominfo terdapat 165 kabupaten/kota se-Indonesia yang masuk sebagai peserta. Salah satunya Kabupaten Gorontalo. Ini adalah pertama kali bagi Kabupaten Gorontalo, sehingga peluang ini kami manfaatkan sebaik mungkin,” ujar Azis Nurhamidin.
Baca juga : Warga Anggrek Tewas Tenggelam saat Asyik Memancing
Lebih lanjut Azis Nurhamidin menjelaskan, assessment Smart City merupakan penilaian terhadap kabupaten/kota oleh Kementerian Kominfo RI. Penilaian didasarkan pada indikator-indikator yang sudah ditetapkan dalam penerapan digital government untuk pelayanan publik yang mudah.
“Gerakan Menuju 100 Smart City adalah program Kementrian Kominfo bekerjasama dengan Kemendagri, Kemenkeu, Kementrian PPN/Bappenas, Kementrian PUPR, Kementrian PAN & RB dan Kantor Staf Presiden. Tujuannya untuk memaksimalkan pemanfaatan TIK dalam Smart City. Daerah yang terpilih akan menjadi role model dalam implementasi Program Smart City,” beber mantan Kabag Humas Pemkab Gorontalo itu.
Lebih lanjut Azis Nurhamidin menjelaskan, arah kebijakan roadmap pembangunan TIK terkait smart city menjadi hal yang utama penilaian. Selanjutnya berkaitan regulasi, sumber daya manusia, dukungan anggaran dan hal teknis lainnya.
“Tim penilai berasal dari unsur akademisi dari perguruan tinggi ternama di Jakarta bekerjasama Kementerian kominfo,” kata Azis Nurhamidin.(adm-02)