GOPOS.ID, GORONTALO – Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam menurunkan angka penderita stunting menjadi motivasi tersendiri bagi beberapa daerah untuk melakukan kunjungan studi komparasi penanganan stunting.
Setelah Bandung, Senin (7/10/2019) kemarin Provinsi Kalimantan Selatan yang melakukan studi tiru penanganan stunding di kabupaten Gorontalo.
“Permasalahan stunting bukan masalah sepele. Sehingga dinas Kesehatan mengambil langkah untuk membentuk kerja sama lintas sektor. Guna membuat inovasi dan regulasi serius dalam menangani stunting di daerah ini,” ujar Kepala Finas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Dr. Roni Sampir.
Sebelum tahun 2017 angka penderita stunting Kabupaten Gorontalo sangat tinggi. Hingga pada 2017, pemerintah memaksimalkan program untuk penurunan stunting.
Hasilnya menurunkan jumlah stunting dari angka 42 persen menurun drastis hingga 10,2 persen saja. Keberhasilan yang sangat signifikan ini menjadikan Kabupaten Gorontalo sebagai kiblat studi tiru penurunan jumlah stunting.
Baca juga:Â Pemprov Gorontalo Tujuh Kali Raih Opini WTP
Sejuah ini sudah ada 6 daerah kabupaten/kota yang melakukan studi tiru penanganan stunting di Kabupaten Gorontalo.
“Kami patut bersyukur. Wujud komitmen kami dalam menangani persoalan kesehatan, akhirnya berbuah manis. Sebab Kabupaten Gorontalo menjadi pusat studi tiru penanganan stunting di Indonesia dan sampai dengan saat ini sudah ada 6 kabupaten/kota yang berkunjung ke Gorontalo untuk melakukan studi tiru,” paparnya.
Ditempat yang sama kepala Bapeda Kalimantan Selatan juga memuji keberhasilan Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam penurunan angka stunting yang sangat signifikan.
“Giat yang dilaksankn oleh pemerintah Kab. Gorontalo sangat koperhensip dan layak untuk kita ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Bahkan apabila disepakati kami akan mengajak kabupaten/kota di Kalimantan Selatan untuk belajar di Kabupaten Gorontalo. Sebab Kabupaten Gorontalo menjadi salah satu pusat rujukan penanganan stunting di Indonesia,” papar Nurul Fajar Desira. (arif/gopos)