GOPOS.ID, BOALEMO – Kondisi memprihatinkan menimpa warga Desa Harapan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo. Sebuah jembatan beton di RT 15 yang menjadi penghubung utama antarwilayah kini nyaris putus. Retakan besar di bagian tengah struktur jembatan telah membuatnya tidak aman dilintasi, namun hingga saat ini, belum ada tindakan dari pemerintah daerah.
Jembatan tersebut merupakan akses penting bagi aktivitas warga sehari-hari, termasuk menuju sekolah, pasar, dan pusat desa. Kini, kendaraan roda empat tak bisa lagi melewatinya, dan warga yang berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor pun harus ekstra waspada.
Dalam situasi darurat ini, warga tak tinggal diam. Mereka bergotong royong membangun jalur darurat dari papan kayu, yang dibentangkan di atas beton jembatan yang mulai roboh. Meski sangat berisiko, jalur sementara itu menjadi satu-satunya alternatif agar mobilitas masyarakat tetap bisa berlangsung.
Ketua Umum Aliansi Mahasiswa dan Pelajar Kawasan Paguyaman Raya Gorontalo (AMPKPRG), Raman Tamu, angkat suara terkait kondisi jembatan yang dinilainya sangat membahayakan keselamatan warga. Ia menyebut, struktur jembatan sudah berada di ambang keruntuhan total.
“Bagian tengah jembatan sudah mulai runtuh. Masyarakat terpaksa membentangkan papan di sela-sela keretakan agar bisa dilewati. Ini situasi yang sangat mendesak, tapi pemerintah masih belum bertindak,” ujarnya.
Raman juga mengkritik keras lambannya respons pemerintah terhadap kondisi ini. Ia menilai, tindakan warga membangun jalur darurat sendiri menjadi bukti nyata bahwa pemerintah belum hadir untuk menjamin keselamatan warganya.
“Seharusnya pemerintah hadir dengan solusi konkret. Jangan tunggu sampai ada korban. Kalau sampai terjadi kecelakaan, siapa yang akan bertanggung jawab?” tegasnya.
Warga sendiri mengaku tak punya pilihan selain bergantung pada inisiatif gotong royong. Dengan alat sederhana dan bahan seadanya, mereka membuat jembatan darurat yang hanya mampu menopang kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Beberapa warga bahkan rela berjaga hingga malam hari untuk membantu pengguna jalan yang kesulitan melintas.
Aksi solidaritas tersebut menunjukkan kuatnya rasa kebersamaan di tengah minimnya perhatian pemerintah. Namun warga berharap, kondisi ini tak dibiarkan berlarut-larut dan segera mendapat respons nyata dari pihak berwenang.(Arni/Gina/Sulis/Maryam/MG/-GOPOS)