GOPOS.ID, GORONTALO – Seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2021 berbeda dengan tahun sebelumnya. Salah satunya jatah sekolah dalam menginput siswa yang dianggap eligible (unggul,red) untuk mengikuti seleksi. Baik Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN).
Pada 2020, sekolah bebas menginput data (jumlah) siswa yang akan mengikuti SNMPTN atau SBMPTN. Pada 2021, jatah sekolah untuk menginput disesuaikan dengan akreditasi sekolah.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Eduart Wolok, menjelaskan untuk sekolah dengan akreditasi A mendapatkan kuota 40 persen siswanya. Sekolah akreditasi B mendapat kuota 25 persen. Sedangkan Akreditasi C atau tak memiliki akreditasi mendapat jatah 5 persen siswanya.
“Kebijakan ini menjadi salah satu bentuk penghargaan dari LTMPT kepada sekolah. LTMPT menuntut kepada sekolah untuk meningkatkan kualitasnya,” kata Eduart Wolok saat sosialisasi seleksi SNMPTN dan UTBK SBMPTN 2021 di Hotel Damhil, Kota Gorontalo, Rabu (20/1/2021). Sosialisasi melibatkan perwakilan SMA/SMK/MA se-Provinsi Gorontalo, yang terdiri Kepala Sekolah dan petugas operator.
Menurut Eduart Wolok, dengan adanya perubahan ini maka sekolah dituntut lebih hati-hati dalam menginput siswa yang dianggap eligible.
“Sekolah sudah diberikan jatahnya masing-masing, dan tentunya ini butuh kehatian-hatian dan kebijakan oleh pihak sekolah,” tutur Eduart Wolok.
Eduart Wolok berharap, pelaksanaan tes tahun ini tersosialisasikan dengan baik. Sehingga diharapkan sekolah dapat menyosialisasikan ketentuan seleksi tidak hanya siswa kelas XII saja. Tetapi perlu pula ke siswa kelas X.
“Agar sejak awal mereka sudah mempersiapkan diri mereka untuk bersaing masuk perguruan tinggi,” kata Eduart Wolok.
Eduart menekankan, PTN menginginkan kompetisi benar-benar murni terkait dengan kemampuan akademik. Oleh karena itu sekolah memiliki kewenangan untuk mengusulkankan 40 persen, 25 persen dan 5 persen siswanya untuk ikut seleksi.
“Sesuai dengan jatah yangtelah diberikan ke masing-masing sekolah,” tutup Eduart Wolok.(rahman/gopos)