GOPOS.ID, GORONTALO – Masyarakat Gorontalo kembali diimbau agar tidak takut untuk divaksin. Keikutsertaan vaksinasi dan kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) oleh masyarakat, serta penerapan 3T oleh petugas merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dalam penangan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, menyampaikan bagi masyarakat yang belum atau masih takut divaksin, kiranya dapat dipahami dan disadari bahwa sampai dengan saat ini covid-19 masih ada. Sampai sekarang Covid-19 belum hilang.
“Vaksinasi merupakan upaya dalam rangka membangun kekebalan komunal di tengah masyarakat agar penyebaran Covid-19 lebih mudah dikendalikan,” ujar dr. Yana Suleman, yang ditemui usai kegiatan penandatangan kerja sama Pemprov Gorontalo dan BPJS Kesehatan di Hotel Aston, Gorontalo, Kamis (16/12/2021)
Menurut dr. Yana Suleman, untuk mengefektifkan dan memaksimalkan pengendalian Covid-19 maka 3T (Testing, Tracing, Treatment) oleh petugas kesehatan, 3M (memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan) plus vaksinasi oleh masyarakat harus berjalan bersamaan. Sebab ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam penanganan Covid-19.
“Kedisplinan prokes 3M ditambah vaksinasi akan membuat imunitas serta pencegahan Covid-19 lebih efektif. Jadi tidak cukup dengan 3M, harus dibarengi dengan vaksinasi,” ungkap mantan Direktur RS Hasri Ainun Habibie Gorontalo itu.
Terkait adanya gejala dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) semuanya harus dilaporkan. Laporan itu selanjutnya akan ditindaklanjuti apakah kejadian tersebut memiliki keterkaitan dengan imunisasi.
“Kebanyakan gejala yang dilaporkan setelah ditindaklanjuti tidak ada hubungan dengan vaksinasi. Meski begitu kalaupun ada hubungan dengan imunisasi/vaksinasi tetap kita tindaklanjuti dan laporkan hingga ke Komnas KIPI di pusat,” urai dr. Yana Suleman.
Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, Darmawan Duming, menyampaikan masih adanya kekhawatiran warga terhadap pelaksanaan vaksinasi. Hal itu diketahui pasca dirinya melakukan inspeksi ke beberapa kelurahan di wilayah Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, Rabu (15/12/2021).
“Ada masyarakat yang takut akan reaksi kejadian ikutan pasca imunisasi. Ini menjadi alasan mereka tidak melakukan vaksinasi,” ujar Darmawan.
Terpisah di kalangan masyarakat menilai edukasi bagi masyarakat terkait vaksinasi masih sangat penting. Terutama mengenai keamanan dan dampak dari vaksinasi. Sebab banyak sekali informasi yang beredar terkait dampak vaksinasi yang dengan mudah diterima serta dipercaya oleh masyarakat. Walaupun pada akhirnya diketahui hoaks, penyebaran informasi tersebut turut mempengaruhi keinginan warga untuk mengikuti vaksin.
“Di zaman digital sekarang ini begitu banyak beredar video, gambar, maupun tulisan yang berisikan tentang dampak vaksinasi. Ini penting menjadi perhatian,” ungkap Herman Abdul, warga Kota Gorontalo.(hasan/gopos)