GOPOS.ID – Kepadatan jamaah haji di Makkah semakin bertambah. Tak terkecuali jamaah haji asal Indonesia yang terus berdatangan. Antrean bus shalawat ikut terjadi. Seiring hal itu, jamaah haji diimbau tak segera pulang usai menunaikan Shalat di Masjidil Haram.
“Kami imbau, jamaah tidak bergegas pulang secara bersamaan usai salat berjamaah. Manfaatkan waktu untuk beribadah di Masjidil Haram kurang lebih hingga setengah jam usai salat sehingga jamaah tidak menumpuk di terminal,” terang Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Subhan Cholid di Syisyah, Sabtu (20/7/2019).
Menurutnya, sampai dengan Sabtu (20/7/2019), Daker Makkah sudah mengoperasikan 111 bus shalawat untuk melayani jamaah haji Indonesia beribadah di Masjidil Haram. Jumlah ini akan terus ditambah secara bertahap sesuai proporsi jumlah jamaah yang sudah ada di Makkah.
“Total kami akan siapkan 419 armada dan 31 bus cadangan pada fase puncak kepadatan jamaah haji Indonesia di Makkah,” ungkapnya.
Menurut Subhan, bus shalawat melayani seluruh rute jamaah haji Indonesia selama 24 jam, sehingga jamaah tidak perlu khawatir tidak mendapat layanan. Ada 9 rute bus dengan 56 halte terdekat hotel jamaah, serta tiga terminal di sekitar Masjidil Haram, yaitu: Terminal Bus Jiad, Syib Amir, dan Bab Ali, semuanya beroperasi 24 jam.
“Jangan langsung pulang secara bersamaan usai jamaah di Haram, agar tidak terjadi penumpukan di terminal,” imbau Subhan.
Subhan menjelaskan, penggunaan bus shalawat sudah dihitung secara proporsional dan memperhatikan kepadatan lalu lintas di Makkah. “Penambahan armada secara tidak terukur, justru berpotensi menambah kemacetan di Makkah. Sebab, ke depan akan semakin banyak jamaah haji dari berbagai negara yang tiba di Makkah,” tandasnya.(adm-02/gopos/kemenag)