GOPOS.ID – Kasus tewasnya seorang mahasiswa Universitas Halu Oeleo (UHO), Randi, saat aksi unjuk rasa menentang Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (R-KUHP), menuai reaksi berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO), yang mengencam tindakan represif terhadap mahasiswa hingga menyebabkan kematian.
Ketua Umum ISKINDO M Zulficar Mochtar menyatakan pihaknya mengutuk segala bentuk praktik kekerasan dan penembakan, yang menyebabkan kematian Randi, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Kendari.
“Kami turut berduka cita mendalam atas kejadian ini. Kami meminta peristiwa ini dapat diusut dengan tuntas,” kata Zulficar, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/9).
Zulficar menyayangkan aksi represif aparat keamanan dalam penanganan demonstrasi di Kendari.
“Kami menyesalkan aksi respresif aparat apalagi sampai menimbulkan korban jiwa dari kalangan mahasiswa dan berharap kejadian ini tidak menimbulkan ekses yang lebih luas” kata Zulficar.
Selain Randi meninggal, terdapat korban lain yang mengalami luka-luka. Salah satunya, mahasiswa bernama La Ode Yusuf Kardawi yang kritis setelah kepalanya dihantam benda keras.
Baca juga: Demo R-KUHP, Satu Mahasiswa UHO Tewas Diduga Tertembak
Menurut Wakil Ketua Umum ISKINDO Verrianto Madjowa, demo mahasiswa dan pelajar untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan di berbagai tempat di Indonesia tidak seharusnya direspon dengan tindakan kekerasan.
“Kami mengecam keras tindakan untuk menghalau demo dengan kekerasan,” ujarnya.
Menurut Verrianto, pemerintah seharusnya lebih responsif terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat. Termasuk mahasiswa yang terus melakukan aksi demonstrasi dalam beberapa hari ini.
“Presiden Jokowi dan jajarannya mesti membuka ruang dialog dan komunikasi terhadap tuntutan masyarakat” kata Verrianto.(adm-02/gopos)