GOPOS.ID, LIMBOTO – Bupati Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo mengamanatkan dr. Irawan Huntoyungo, M.Kes, Sp.OT sebagai plt Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. MM Dunda, Limboto sejak awal Januari 2020. Posisi direktur RS MM Dunda sendiri sebelumnya dijabat oleh dr. Moh Natsir Mawardy Abdul.
Kehadiran dokter spesialis tulang (Orthopaedi) sendiri diharapkan dapat membawa perubahan signifikan terhadap pelayanan di RS MM Dunda. Termasuk menangani masalah internal yang terjadi sebelumnya di rumah sakit. Dengan gaya milenial, Irawan harus mampu menciptakan inovasi baru demi peningkatan pelayanan.
dr. Irawan Huntoyungo sendiri merupakan dokter kelahiran 11 November 1977. Ia mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dan menyelesaikan studinya tahun 1996. Kemudian, ia melanjutkan studi mageisternya di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar di bidang kesehatan. Irawan lulus dengan gelar M.Kes pada tahun 2013.
Sembari melanjutkan magister kesehatan, Irawan juga mengambil spesialis Orthopaedi dan lulus pada tahun 2015.
“Iya, saya dipercayakan pak Bupati Gorontalo, Prof Nelson sebagai plt Direktur RSUD MM Dunda di awal tahun 2020 ini,” kata Irawan kepada gopos.id.
Suami dari Rini Karim ini juga menyebutkan bahwa apa yang menjadi harapan Bupati terhadap kemajuan RSUD MM Dunda Limboto akan ia wujudkan. Baik dalam segi pelayanan, peningkatan SDM hingga kesejahteraan bagi tenaga medis di lingkungan RSUD MM Dunda.
Baca juga: RSUD MM Dunda Catat PAD Terbesar untuk Kab. Gorontalo
“Ini tugas yang berat sebenarnya bagi saya. Saya masih terus banyak belajar dari senior-senior saya. Nah, langkah awal yang akan saya lakukan yakni mempercepat pelaksanaan remunarasi di RS DUNDA berdasarkan peraturan bupati. Sebab ini juga masalah penting,” tutur dokter yang kini dikarunai tiga anak itu.
Selain itu, dr. Irawan berupaya meminimalisir keluhan-keluhan pasien maupun keluarga pasien. Sebab baginya dalam wilayah kerja pelayanan, pasti akan selalu mendapatkan keluhan. Caranya dengan meningkatkan skill dari tenaga kesehatan yang dimiliki RS MM Dunda, serta peningkatan terhadap fasilitas yang dimiliki.
“Kita ingin menghidupkan budaya kerja service excellent. Artinya pelayanan yang memenuhi standar kualitas sehingga sesuai dengan harapan dan kepuasan masyarakat,” tuturnya.
“Penting juga bagi kita mempertahankan akreditasi Paripurna yang sudah dicapai oleh RSUD MM Dunda, Limboto. Sebab di tahun 2020, kita akan melakukan akreditasi SNARS 1.1 di Juli 2020. Semua program ini juga selaras dengan target pemerintah kabupaten Gorontalo di bawah kepemimpinan bapak Prof. Nelson Pomalingo,” papar alumni Unhas ini.
Bakal Lakukan Operasi Scoliosis Pertama di Gorontalo
Hal menarik lainnya, di Januari 2020 ini, sebagai dokter spesialis tulang di Gorontalo. dr. Irawan berencana akan melakukan operasi besar di RSUD MM Dunda. Operasi scoliosis atau kelainan bentuk tulang belakang.
“Untuk operasi ini adalah operasi besar. Butuh peralatan yang kompleks, SDM yang qualified. Sebab ini merupakan operasi kelainan tulang belakang pertama yang dilakukan di Gorontalo. Rencana di bulan Januari saya akan melakukan operasi itu,” jelas dr Irawan.
Irawan sendiri merupakan satu dari tiga dokter spesialis tulang yang dimiliki Gorontalo. Dengan jumlah dokter spesialis tulang yang masih terbilang minim, ia berharap kedepannya Gorontalo bisa mencetak dokter-dokter spesialis yang sangat dibutuhkan di Provinsi Gorontalo.
“Banyak rumah sakit yang masih kekurangan tenaga dokter spesialis. Alhamdulillah, kepala daerah kita sudah berbuat banyak untuk menyekolahkan dokter-dokter umum untuk mengambil dokter spesialis. Mudah-mudahan kedepan kita tidak kekurangan dokter spesialis,” tandasnya. (andi/gopos)