GOPOS.ID, GORONTALO – Objek wisata Pantai Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Bone Bolango kembali bergeliat. Hal itu seiring kedatangan kembali hiu paus yang menjadi icon wisata di wilaya pesisir Bone Bolango itu.
Informasi yang dirangkum gopos.id, saat ini ada lima ekor hiu paus yang berada di perairan Pantai Botubarani. Kehadiran hiu paus itu mengundang animo wisatawan. Dari anak-anak sampai orang dewasa dengan membawa rombongan keluarganya datang demi menyaksikan ikan yang memiliki panjang lebih dari 5 meter itu. Dengan naik perahu jarak 50 km dari daratan, sudah bisa menyaksikan beberapa hiu paus yang menampakan diri di permukaan laut.
Untuk menikmati wisata hiu paus ini, para wisatawan dikenakan biaya Rp80 ribu. Biaya tersebut merupakan biaya sewa satu perahu yang bisa ditumpangi paling banyak 3 orang.
Dengan uang Rp. 80.000 ini, wisatawan sudah bisa mendapatkan udang untuk memberi makan bagi hiu paus, sehingga mereka bisa melihat sambil memberi makan hiu tersebut.
Baca juga:Â Kapal Pesiar Lady Candy, Berlabuh di Perairan Gorontalo
Wisata ini berawal dari PT. Sinar Ponula Deheto (Sinar Laut) yang memproduksi udang. Setelah berhasil diproduksi, sisa dari udang tersebut dibuang ke laut. Hal itu lantas mengundang, hiu paus ini untuk datang mencari makanan. Sejak hal itu sering terjadi, hiu paus ini sering datang untuk mencari makanan di sekitar pantai.
“Karena pabrik udang itu, sering membuang sisa udang, seperti keala udang, di laut. Karena posisi laut yang hanya dibelakang pabrik itu. Kami mulai melihat, banyak hiut paus yang sering datang untuk makan. Yah memang itu adalah makanan mereka, sering juga hiu itu makan ikan oci, dan ikan kecil lainya,” ungkap Arvan, warga Desa Botubarani.
Hal ini membawa keuntungan sendiri bagi nelayan di desa tersebut. Pasalnya mereka melaut pada malam hari, dan menghabiskan siang hari untuk memandu para wisatawan yang ingin melihat hiu paus.
“Inikan musiman. Biasa awal tahun begini, memang hiunya itu datang. Dulu banyak sekali, tapi sekarang tidak sampai 10 yang kami lihat, biasanya cara kami memanggil juga dengan membunyikan penggayung ke sisi perahu,” tambahnya.
Indra, seorang wisatawan asal Kota Gorontalo mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang menyaksikan hiu paus dari jarak dekat. Apalagi sambil memberikan makanan kepada hiu paus.
“Memang ramah. Saya melihatnya dengan jarak yang cukup dekat, sambil memberikan dia makanan udang yang diberikan nelayan,” ujarnya.
Semantara itu, Pemerintah Desa Botubarani akan kembali mengoptimalkan penjagaan pantai yang sudah menjadi wisata tersebut.
Kepala Desa Botubarani, Irwan Lakoro, mengatakan bahwa pihaknya akan kembali memperketat penjagaan dan operasional wisata tersebut. Karena beberapa tahun belakangan ini, agak sedikit terhambat karena tidak diketahui arah pendapatan wisata tersebut.
“Rencananya kita akan bagi. Dari Rp. 80.000 itu, akan dibagi yaitu 50.000 untuk nelayan yang mendampingi, 20.000 untuk makanan hiu paus, dan sisanya sebagai pendapatan desa. Saat ini, kami juga sedang melengkapi apa yang dibutuhkan oleh para nelayan. Dan akan terus membenahi wisata tersebut,” jelasnya.
Untuk wisatawan dalam negeri dan maupun wisatawan asing yang ingin menggunakan jasa tour guide, bisa menghubungi Donald Wanani di nomor +62 821-8893-5545. Donald juga sebagai salah satu instruktur selam di Gorontalo. (Aldy/gopos)