GOPOS.ID, GORONTALO – Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Gorontalo membuka layanan konsultasi psikologi secara online untuk membantu mengurangi kecemasan terkaitĀ Corona Virus Disease (Covid-19).
Layanan konsultasi itu disediakan melalui call center 082346757859. Untuk konsultasi dibuka hari Senin sampai dengan Jum’at, dengan waktu pukul 10.00 hingga 16.00 WITA. Setiap hari ada 3 petugas konsoler yang standby dan akan memberikan layanan konseling.
Konsultasi yang dibuka secara gratis ini, dilakukan menindaklanjuti imbauan dari HIMPSI pusat. Yakni turut menangani ketakutan masyarakat terkait Covid- 19, sehingga bisa melakukan gerakan di masing-masing daerah.
Khusus HIMPSI Wilayah Gorontalo telah memiliki tim 13 orang untuk penanganan konsultasi Covid- 19. Terdiri dari 5 psikolog dan sisanya mahasiswa S1 yang telah memiliki kemampuan di bidang psikologi.
Baca juga: Asrama Haji Gorontalo Bakal Dijadikan Tempat Isolasi ODP Korona
Ketua HIMPSI Wilayah Gorontalo, Sukma Nurilawati Botutihe, menjelaskan gerakan tersebut bisa berupa konsultasi online, atau memberikan edukasi via online. Atau dari sisi pemberian sumbangan misalnya untuk alat pelindung diri (APD) tenaga medis.
“Jadi tergantung setiap wilayah di daerahnya untuk melakukan gerakan apa. Jadi kita di Gorontalo melakukan gerakan konsultasi online seperti ini. Sebenarnya untuk konsultasi ini seharusnya tatap muka, tapi karena adanya covid-19, sehingga kita pakai online,” ungkapnya.
“Karena kita keterbatasan tenaga, jadi sementara kita masih membuka dari Senin sampe Jumat. Jadi admin, setiap kali menerima satu konsultasi dari klayen, dia akan konsultasikan ke psikolognya, dan akan disampaikan lagi ke pasien tersebut,” tambahnya.
Ketika pasien melakukan keluhan, psikolog akan segera melakukan assessment (pemeriksaan), dengan wawancara terkait latar belakang Kesehatan, keluarga, pekerjaan dan lainya. Setelah itu, psikolog akan akan menilai, jika memang akan digunakan alat psikolog khusus, maka akan dilaksanakan. Jika tidak, dan dirasa cukup dengan wawancara dan observasi, maka langsung diberikan intervensi. Sehingga kembali lagi ke psikolognya, karena masing-masing pasien punya kesehatan mental berbeda beda.
“Jadi kembali ke psikolognya akan mengambil langkah apa. Mungkin psikoterapi, atau macam-macam cara lainya. Dan akan dilakukan pemantauan terus terhadap klien,” ujar Sukma.
Sejauh ini, Sukma mengakui bahwa khususnya di Gorontalo belum ada pasien yang keluhannya dinilai sangat berat. Melainkan hanya keluhan ringan akibat ketakutan terhadap Virus Corona.
Dirinya berharap agar masyarakat Gorontalo tidak merasa ketakutan berlebihan, karena itu bisa mengganggu kesehatan jiwa. Apalagi jika terlalu banyak membaca berita yang ternyata hoaks, bisa saja merasakan gejala Covid-19.
“Tetap tenang dan berhati-hati. Pelayanan ini, diputuskan akan selesai, jika Covid-19 telah berhasil diselesaikan,” tutupnya. (Aldy/gopos)