GOPOS.ID, GORONTALO – Warga Gorontalo, terutama para orang tua, dibuat heboh dengan kabar percobaan penculikan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo. Kabar tersebut ramai beredar di jejaring media sosial sejak Kamis (16/2/2023) malam hingga Jumat (16/2/2023).
Informasi yang dirangkum gopos.id, kabar percobaan penculikan siswa SD tersebut terjadi pada Rabu (15/2/2023). Bermula ada empat orang siswa yang pulang sekolah. Mereka terdiri dua anak laki-laki, dan dua anak perempuan. Mereka hendak pulang ke rumah dengan berjalan kaki.
Saat berjalan pulang, mereka melihat ada sebuah mobil minibus mengikuti mereka. Setela mengikuti dengan jarak beberapa meter, salah seorang penumpang dari dalam mobil bertanya ke salah seorang siswa. “Di mana tempat ba jual kepala anak kecil di sekitar sini.”.
Sontak hal itu membuat para siswa yang baru berusia sekitar 12 tahun mengalami ketakutan. Mereka berlari meninggalkan penumpang mobil minibus. Saat itu salah seorang siswa berteriak sambil mengatakan akan melaporkan ke Polisi.
Kepala Sekolah, Sofyan Marwan Rauf, saat ditemui gopos.id, membenarkan telah menerima kabar dari orang tua siswa, bahwa pada Rabu (15/2/2023), anaknya mengalami teror percobaan penculikan oleh orang tak dikenal.
“Kemarin ada orang tua siswa yang melapor, dikatakan anaknya hampir diculik saat pulang sekolah. Berkaitan dengan hal itu maka kami berkoordinasi dengan pihak Kepolisian,” ujar Marwan Rauf.
Menurut Marwan Rauf, menindaklanjuti peristiwa yang dialami oleh empat orang siswa, pihaknya sudah mengirim pesan melalui WhatsApp grup. Informasi tersebut berisi agar para orang tua hendaknya menjemput langsung anak-anaknya saat pulang sekolah.
“Jujur kami pihak sekolah juga khawatir dengan kejadian tersebut. Apalagi belakangan ini banyak beredar kabar adanya penculikan anak. Oleh karena itu kami ikut merencanakan pengamanan sekolah yang melekat ke guru-guru,” tutur Marwan.
Selain itu, pihak sekolah juga akan menetapkan penjaga sekolah selama pembelajaran berlangsung. “Kita berupaya sama-sama menjaga. Pihak komite juga sudah ikut berupaya mengantisipasi dengan menyampaikan informasi kepada orang tua siswa untuk lebih memperhatikan anak-anaknya saat pulang sekolah,” urai Marwan.(putra/dela/gopos)