GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Pemerintah pusat dan daerah tengah mendorong pembayaran non tunai melalui tekologi Qouick Response Code Indonesian (QRIS). Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo menilai peredaran mata uang palsu bisa dicegah QRIS.
Ketua DPRD Kota Gorontalo Hardi Sidiki mengatakan, pemerintah kota Gorontalo tengah mensosialisasikan kanal pembayaran non tunai kepada masyarakat. Utamanya pedagang pasar tradisional agar melakukan transaksi jual beli menggunakan QRIS. Menurutnya itu terobosan baru untuk mencegah terjadinya praktek peredaran uang palsu di pasaran.
“Pak wali tadi sudah menjelaskan, bahwa saat ini pemerintah kota sedang mensosialisasikan transaksi non tunai ke para pedagang pasar tradisional. Kami DPRD melihat, itu merupakan langkah tepat Pemerintah Kota dalam menekan peredaran uang palsu,” Kata Hardi saat Launching QRIS di Pasar Liluwo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Ahad (2/10/2022).
Baca juga: Pemkot Gorontalo Dorong Pembayaran Nontunai Pakai QRIS di Pasar Tradisional
Politisi Partai Golkar ini melanjutkan pemerintah kota harus intens dalam melakukan sosialisasi ke pada 800 pedang pasar tradisional Liluwo untuk menggunakan QRIS. Ia menambahkan masyarakat dan pedagang tidak perlu risau dengan sindikat penipuan kerena Pemerintah Kota menjalin kerjasama dengan Bank Indonesia, sehingga semua transaksi aman untuk dilakukan.
“Transaksi QRIS ini sangat praktis, dan insya Allah aman. Kami harapkan sosialiasi dari pemerintah kota dalam hal ini Dinas perdagangan dioptimalkan, harus rutin,” pungkasnya. (sari/gopos)